BANTENRAYA.COM – Ibu Wakil Gubernur Banten sekaligus Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Banten Irna Narulita menegaskan pejabat tak boleh pamer kemewahan di media sosial maupun di kehidupan sehari-hari.
Irna Narulita menegaskan pejabat maupun istri pejabat tak diperkenankan memamerkan kemewahan karena digaji dari hasil pajak rakyat.
“Yang namanya pejabat atau istri pejabat itu jadi panutan inspirator, karena pejabat kan digajinya pake uang rakyat tapi kadang ada yang kebablasan, masa dari pajak rakyat mau hedon,” tegas Irna Narulita kepada Banten Raya, Kamis 18 September 2025.
Menurut Irna Narulita, seluruh pejabat perlu belajar dari kesalahan sebelumnya terutama saat huru hara demo untuk tak hidup mewah, menghargai masyarakat.
“Dari kejadian kemarin yang di demo itu ada oknum pejabat yang tidak bisa membaca hati rakyat yang sedang sulit, yang kena PHK, sulit makan, tapi kehidupan pejabat yang harusnya bisa melindungi justru tak melindungi,” jelas Irna Narulita.
BACA JUGA : Irna Narulita Diangkat sebagai Komisaris Utama ITDC
Ia mengungkapkan, suara pendemo itu suara rakyat yag berasal dari suara tuhan untuk sebagai pengingat untuk dapat rendah hati. Jika pejabat tak peka terhadap keadaan masyarakatnya, maka akan terjadi huru hara yang besar.
“Adanya kerusuhan kemarin suara rakyat itu suara tuhan makanya kita harus dengar, kalau ga peka kelindes kita kalau ga mau begitu jangan jadi pejabat, kan pejabat itu harus mau melayani,” ungkapnya.
Pejabat dimata rakyat mendapatkan gaji dari hasil pajak rakyat, maka tak seharusnya memperlihatkan kehidupan mewah di media sosial maupun kehidupan sehari-hari.
Irna Narulita menuturkan, jika memiliki uang lebih maka dapat disimpan sebagai tabungan untuk kehidupan di masa yang akan datang.
“Harus hidupnya bersahaja, uang bisa disimpan untuk masa depan anaknya, kalau hedon uang dari mana? gaji pejabat kan berapa,“
BACA JUGA : Irna Narulita Pimpin DPW PAN Banten, Dinasti Dimyati Berniat Gantikan Dinasti Rau?
Jika pejabat atau istri pejabat dapat membeli barang mewah dengan harga fantastis maka perlu dicurigai, kecuali memang memiliki usaha sampingan atau sebagai pewaris.
“Kalau bisa beli tas branded itu kan ga wajar kecuali punya usaha yang lain atau sebagai pewaris. Tapi tetap sebagai pejabat ada aturannya,” pungkasnya. (***)













