BANTENRAYA.COM – Muktamar ke-21 Mathla’ul Anwar akan digelar pada 11–14 April 2026 mendatang di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang.
Rencananya, pad akegiatan Muktamar akan mengundang Presiden Prabowo Subianto dan diikuti 40.000 kader Mathla’ul Anwar.
Ketua Pelaksana Muktamar Asep Rohmatullah mengatakan, kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda rutin organisasi, lebih dari itu, momen ini dijadikan sebagai panggung konsolidasi besar untuk merespons tantangan kebangsaan dan keumatan di era yang terus berubah.
Dengan mengundang Presiden RI Prabowo Subianto dan menghadirkan puluhan ribu kader dari seluruh Indonesia, Mathla’ul Anwar ingin menegaskan kembali posisinya sebagai salah satu kekuatan moral dan intelektual dalam pembangunan bangsa.
BACA JUGA: Jangan Curang Saat SNBP Karena ada Sanksi Menunggu Untuk Sekolah
“Kita tidak hanya bicara suksesi kepemimpinan, tapi juga masa depan organisasi dalam menghadapi isu-isu strategis kebangsaan,” ujarnya saat konfrensi pers di Aula GSG DPRD Provinsi Banten, Rabu, 17 September 2025.
Sebanyak 40.000 peserta diperkirakan akan hadir, yang berasal dari berbagai provinsi, terutama dari Jakarta, Banten, Lampung, hingga Jawa Barat dan wilayah yang selama ini menjadi basis kuat organisasi yang berdiri sejak 1916 itu.
Meski salah satu agenda utama Muktamar adalah pemilihan Ketua Umum yang pendaftarannya dibuka awal 2026, berbagai kegiatan pendukung telah disiapkan guna memerluas cakrawala peserta dan masyarakat.
Salah satunya adalah peluncuran hasil riset terbaru Mathla’ul Anwar mengenai satuan pendidikan, yang dijadwalkan rilis bertepatan dengan pelaksanaan muktamar.
“Kami ingin menjadikan forum ini sebagai ajang intelektual, bukan hanya seremonial,” tegas Asep.
BACA JUGA: Disdik Kabupaten Lebak Peringatkan Sekolah yang Tuduh Siswanya Memalak hingga Trauma
Menurutnya, diskusi-diskusi yang akan digelar selama muktamar akan membahas tema-tema aktual, dari reformasi pendidikan, peran umat dalam menjaga harmoni sosial, hingga respons terhadap dinamika global yang berdampak pada kehidupan masyarakat akar rumput. ***