BANTENRAYA.COM – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten menilai, royalti musik merupakan pungutan yang belum jelas arah penyaluran dana yang dihimpun.
Ketua PHRI Provinsi Banten Ashok Kumar mengatakan, kebijakan tersebut belum memiliki ketetapan yang dapat diimplementasikan dengan baik terutama bagi para pengusaha hotel maupun restoran yang masik bingung dengan adanya royalti musik.
“Kalau saya mengambil uang, itu hanya hak eksklusif, kalau itu pajak larinya sudah jelas ke kas negara, kalau bukan ya mohon maaf,” kata Ashok kepada awak media, belum lama ini.
Baca Juga: Tanamkan Pendidikan Karakter, Setiap Jumat SDN Saruni 1 Terapkan Kegiatan Pramuka
Ashok melanjutkan, meskipun sudah ada regulasi yang mengatur terkait dengan besaran biaya royalti dan undang-undang yang berlaku, namun secara teknis belum ada turunan kebijakan sampai pada skala usaha maupun skema pembayaran.
“Memang ada undang-undangnya ini betuk yang mengacu pada semua, bikin dari pusat kan ada turunannya, kalau sekarang musik mungkinn besok film, ini kan pajak di dalam pajak, dan kalau di kumpul triliunan rupiah,” imbuhnya.
Salah satu kejanggalan yang ia kritisi ialah berkaitan dengan kursi yang harus dibayar untuk setiap royalti, apabila kursi tersebut tidak disisi dalam beberapa waktu hanya akan membuat beban operasional tambahan saja.
Baca Juga: Peduli Dunia Pendidikan, Gerindra Bangun Ruang Kelas SDN Curug 1 Pandeglang
“Bagaimana kursinya kalau tidak dipakai, jangan di somasi dong, terkecuali saya ambil tanah milik orang mungkin bisa saja. Ini kan jadi nyeleneh,” tuturnya.
Peran kementerian terkait juga belum cukup berkontribusi terhadap permasalahan royalti musik ini. Jika dibiarkan secara liar begitu saja, para pecipta musik bisa menjadi pihak yang dirugikan.
“Kan jadi orang enggak mau dengar lagu, dan yang menciptakan lagu tidak mau ada yang dengar musiknya, lebih memilih suara instrumen, bahkan suara burung saja kena royalti kan,” cakap Ashok.
Baca Juga: Viral Aksi Bocah Lomba 17 Agustus Bikin Ngakak, Sangat Totalitas Endingnya Bikin Heboh
Pihaknya akan patuh pada regulasi yang memang sudah sepatutnya dijalankan, termasuk pembayaran royalti musik juga akan para pelaku usaha ikuti.
“Kita bukan tidak mau bayar royalti, dan saya yakin semua pengusaha ini mau bayar, tapi dengan kejelasan. Hotel besar seperti apa hotel kecil seperti apa jangan dipukul rata begini,” kata Ashok.***