BANTENRAYA.COM – Kantor Otoritas Jasa Keuangan Jabodebek (KOJT) Provinsi DKI Jakarta dan Banten Banten mencatat utang pinjaman online warga Banten pada tahun 2024 ada sebanyak 6,02 triliun, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,8 triliun.
Adapun pertumbuhan piutang pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan di Banten yakni mencapai 14,64 persen secara tahunan, dari Rp29,92 triliun pada Oktober 2023 menjadi Rp34,31 triliun pada 2024 periode yang sama.
Kepala OJK Jabodebek Roberto Akyuwen mengatakan, meski jumlah pinjaman mengalami peningkatan namun kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan Non Performing Finance (NPF) atau resiko pembiayaan sebesar 2,34 persen, jauh di bawah ambang batas 5 persen.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Unmasked Episode 7 dan 8 Sub Indo, Lengkap dengan Spoiler Terbaru
“Di Banten pertumbuhan outstanding pinjaman jauh lebih tinggi, mencapai 27,74 persen secara tahunan, dengan TWP 90 sebesar 1,94 persen. Jika dibandingkan dengan Jakarta hanya 2,38 persen,” ujar Akyuwen dikutip Bantenraya.com, Rabu 5 Februari 2025.
Selain itu, jumlah penerimaan pinjaman aktif di Banten juga turut mengalami penurunan sebesar 5,03 persen secara tahunan, yakni dari 1,56 juta entitas pada tahun 2023 menjadi 1,49 juta entitas.
“Hal serupa juga terjadi di Jakarta, apabila dibandingkan turun 14 persen dari 2,83 juta entitas pada September 2023 menjadi 2,41 juta entitas pada September 2024,” ucapnya.
Baca Juga: Dorong Minat Baca Siswa, MIN 2 Serang Laksanakan Kunjungan ke Perpustakaan Umum Provinsi Banten
Sementara itu, warga Banten juga tercatat semakin gemar untuk melakukan pembayaran transaksi secara kredit Buy Now Pay Later (BNPL), yang mengalami peningkatan secara signifikan.
“Jumlah warga Banten yang melakukan BNPL dari perbankan, ada sebanyak 1,53 juta entitas tumbuh 46,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1,02 juta entitas,” papar Akyuwen.
Sedangkan sebanyak 1,05 juta entitas melakukan layanan BNPL dari sektor pembiayaan non bank atau tumbuh 37,11 persen.
Baca Juga: Perekonomian Banten Tahun 2024 Tumbuh Lambat 4,79 Persen, Ini Strategi yang Perlu Dilakukan
“Di Banten, baki debet BNPL dari perbankan melonjak 48 persen yoy menjadi Rp1,79 triliun, sementara dari sektor non-bank naik 29,11 persen menjadi Rp571 miliar,” tutur Akyuwen.
Meskipun pertumbuhan ini menunjukkan potensi besar, risiko kredit BNPL di sektor perbankan mengalami peningkatan di Banten, risiko kredit BNPL dari perbankan juga naik signifikan ke level 4,69 persen dibandingkan Desember 2023 sebesar 1,94 persen.
“Sementara risiko dari sektor non-bank turun ke 2,5 persen dibandingkan Desember 2023 sebesar 2,60 persen,” kata Akyuwen.***