BANTENRAYA.COM – Pemkot Cilegon diminta oleh Balai Besar Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II untuk mengelola tata ruang dalam mengantisipasi terjadinya gempa.
Hal itu disampaikan Kepala BBMKG Wilayah II Hartanto usai kegiatan Audiensi Informasi Hasil Kajian Kerentanan Seismik Kota Cilegon di Aula Setda, Rabu (11/12).
Pihaknya telah memaparkan hasil kajian mikrozonasi dan kerentanan seismik Kota Cilegon tahun 2024 kepada Pemkot Cilegon.
Baca Juga: Pemkot Cilegon Terima Penghargaan Germas Terbaik se-Provinsi Banten
Ia mengatakan, hal tersebut menjadi penting untuk Pemkot Cilegon dalam melakukan perencanaan dan mitigasi bencana gempa bumi di wilayahnya.
“Dari hasil kajian kerentanan ini dapat menjadi acuan Pemerintah Kota Cilegon dan masyarakat untuk melakukan tata ruang sebagai salah satu wilayah potensi gempa,” kata Hartanto kepada wartawan, Rabu (11/12).
Ia menjelaskan, potensi gempa tidak dapat dihindari maka diperlukannya penguatan sistem informasi dan kesiapsiagaan dari berbagai pihak.
Baca Juga: Tok! Pemprov Banten Tetapkan UMP 2025 Rp2,9 Juta, Mulai Berlaku 1 Januari
“Potensi kegempaan itu tidak bisa dihindari, namun kita dapat melakukan penguatan dari sistem informasi kesiapsiagaan dari seluruh pihak dan para pelaku industri juga perlu meminimalisr yang harus dikuatkan juga supaya jika terjadi sesuatu ada hal yang berpotensi akan merugikan seluruh pihak,” jelasnya.
Pihaknya telah memberikan hasil kajian tersebut, kata dia, untuk mengetahui Kota Cilegon memiliki potensi bencana gempa.
“Memang tujuan dari acara ini adalah tentunya bagaimana kita melihat kondisi dari wilayah Kota Cilegon terhadap potensi-potensi bencana gempa,” katanya.
Baca Juga: Jadi Pelopor Pelayanan Kesehatan Terbaik, Dinkes Kota Cilegon Raih 22 Penghargaan di HKN ke-60
Hartanto mengungkapkan, Kota Cilegon yang berada di sisi barat pulau jawa menjadi salah satu daerah yang rawan berpotensi terjadinya gempa bumi dan perlunya kesiapsiagaan perencanaan mitigasi bencana.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Cilegon Maman Mauludin menyampaikan, sebagai upaya dalam memperkuat program penanggulangan bencana Pemkot Cilegon melalui OPD terkait akan segera menindaklanjuti hasil kajian BBMKG tersebut.
“Harapan kami dari hasil kajian BBMKG ini dapat menjadi dasar oleh kami untuk menyusun program-program penanggulangan bencana yang lebih efektif kedepannya,” ujarnya.***