BANTENRAYA.COM – Rumah milik Sumiati (60) warga Lingkungan Sindangmangu RT 002 RW 004, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, ambruk. Mirisnya kondisi itu sudah berlangsung hampir tiga tahun.
Belum sempat mendapat perbaikan dari Pemkot Serang, beberapa hari yang lalu tembok salah satu kamar rumah janda lansia itu menganga. Kejadian itu terjadi setelah hujan deras disertai angin kencang menerjang rumahnya.
Sumiati yang tinggal bersama beberapa anak dan cucu-cucunya senantiasa dirudung kecemasan tatkala hujan deras turun.
Ia bersama beberapa anak dan cucu-cucunya terpaksa harus mencari tempat aman ketika hujan deras turun, karena khawatir ambruk lagi.
Kini Sumiati tak bisa berbuat banyak dan hanya pasrah menunggu uluran tangan dari Pemkot Serang atau warga yang peduli terhadapnya.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Picu Lonjakan Harga Komoditas Bumbu Dapur di Lebak, Omzet Pedagang Jeblok
Rumah Sumiati roboh ini terungkap saat anggota DPRD Kota Serang Fraksi PKS Juhri bersama Forum RT RW se Kota Serang meninjau ke lokasi, Minggu 8 Desember 2024 pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Pantauan Banten Raya di lokasi, Minggu 8 Desember 2024 pagi sekitar pukul 10.00 WIB, rumah Sumiati tersisa separuh, karena bagian belakang rumahnya telah roboh hampir tiga tahun yang lalu.
Bangunan rumah Sumiati sudah beruzur serupa dengan usianya yang semakin senja. Itu nampak dari bangunannya yang banyak yang belah dan retak karena terbuat dari bata mentah, atap gentengnya sudah terlihat miring, serta kayu-kayu balok sebagai penopang bangunan pun sudah banyak yang lapuk, dan disanggah menggunakan kayu agar tidak ambruk.
Sumiati mengatakan, rumahnya ambruk sejak tiga tahun yang lalu. Pasca ambruk sudah banyak yang survei ke rumahnya untuk melihat kondisinya, namun setelah itu dan hingga kini rumahnya belum mendapatkan perbaikan dari Pemkot Serang.
“Ambruknya sudah 3 tahunan bahkan sudah banyak yang ke sini survei dari lurah, camat bahkan juga dewan pernah seingat saya. Tapi setelah itu berlalu begitu aja tenggelam,” ujar Sumiati, kepada Bantenraya.com.
Ia mengaku tak banyak berbuat dan hanya pasrah dengan kondisi rumahnya yang semakin hari semakin mengkhawatirkan kondisinya. Terlebih Sumiati kini berstatus janda lansia setelah suaminya meninggal dunia, dan kini harus hidup bersama beberapa anak dan cucu-cucunya di rumahnya tersebut.
Baca Juga: Najib Hamas Janji Tingkatkan Kualitas Sekolah Swasta di Kabupaten Serang
“Sekarang kayaknya sudah terlalu ngenes. Masih begini aja,” ucap dia.
Meski begitu, kata Sumiati, tokoh masyarakatnya terkadang khawatir terhadap rumahnya tatkala musim hujan.
“Pak RW yang sering saya minta tolong. Dia yang selalu kalau ada angin, hujan nengok. Dia yang peduli sama saya. Waduh nanti saya bagaimana disalahin kalau sampai ada warganya yang nggak ketolong,” katanya menirukan omongan Ketua RWnya.
Ia mengungkapkan, rumahnya ambruk berawal dari belakangnya terlebih dahulu yang terjadi sekitar tiga tahun yang lalu.
“Sudah hampir 3 tahun. Dua tahun lebih. Yang pertama ambruk belakang. Tadinya kamar cuma dibikin gudang,” ungkap Sumiati.
Beruntung saat kejadian, kata dia, tidak ada orang di dalam rumahnya, sehingga selamat tidak ada korban jiwa.
“Alhamdulillah nggak ada. Lagi pada pergi sekolah, kerja,” katanya.
Ia menjelaskan, selain kondisi bangunan rumahnya yang sudah tua, hujan deras disertai angin kencang mengguyur lingkungannya, sehingga mengakibatkan rumahnya ambruk.
Baca Juga: ODGJ di Waringinkurung Kabupaten Serang Bakal Dilatih Menulis Oleh Yayasan Asyifa
“Kayanya hujan sekitar subuh. Yang ambruk belakang dulu nyambung belakang lagi sama kamar. Terus sampai hujan kemarin. Kamis kemarin sampai menganga,” jelas Sumiati.
Tatkala hujan deras dan angin kencang menerjang rumahnya, Sumiati bersama anak dan cucunya terpaksa harus pindah ke tempat yang aman, agar terhindar dari bahaya ambruk susulan.
“Saya pada ngumpet ke belakang ke kamar mandi juga pada reog. Saya ngerinya di sini balok gede-gede, genteng. Jadi kamar mandi terpal doang paling ketindihan juga nggak kenapa-kenapa kalau rubuh. Jadi saya kalau misalnya angin besar, hujan neduh nya ke kamar mandi. Karena itu terpal,” ungkap dia.
Setelah rumahnya ambruk, ia mengaku sudah didata oleh RT dan RW nya, bahkan sempat disurvei oleh aparat kelurahan, kecamatan, bahkan oleh anggota dewan, namun belum ada tindak lanjutnya lagi.
“Sudah diajuin dulu sama RT RW tapi nggak ada kabar beritanya lagi,” akunya.
Namun Sumiati mengaku berterima kasih atas kunjungan anggota DPRD Kota Serang Fraksi PKS Juhri yang telah berkunjung ke rumahnya, dan memberikan bantuan untuknya.
“Alhamdulillah dia sudah kayak sedikit memperhatikan. Mudah-mudahan sepenuhnya menjalankan. Ada masyarakatnya yang sedang membutuhkan dan disaksikan sendiri di lihat sendiri sama bapak dewan. Mungkin sedikitnya difoto dan diviralin,” kata Sumiati.
Baca Juga: Film Action Terbaru! Kraven The Hunter Akan Tayang Desember 2024 Yuk Simak Sinopsisnya
Ia berharap dengan adanya kunjungan anggota DPRD Kota Serang Fraksi PKS bersama Forum RT RW se Kota Serang dapat mendorong Pemkot Serang dan lembaga lainnya untuk menyalurkan bantuan untuk merehabilitasi rumahnya yang semakin mengkhawatirkan.
“Jangan sampai was-was melulu siang malam kalau ada hujan, angin apalagi topan angin badai lihat di tv pada keurugan rumah. Pengen segera dibangun. Segera ada bantuan. Saya pengen buru-buru ditolongin rumahnya dibangun. Sama pemerintah sesuai janji bapak presiden yang sekarang,” tandasnya seraya berharap. ***