BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten mendukung dan mendorong pengembangan industri gim lokal untuk meramaikan pasar ekonomi kreatif di Banten.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah atau Pj Sekda Provinsi Banten, Usman Asshidiq Qohara.
Ia menyampaikan, pengembangan subsektor ekonomi kreatif berbasis aplikasi dan gim sangatlah penting sebagaimana dicanangkan oleh Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia atau Kemenekraf RI.
Usman mengatakan, industri gim dinilai potensial dalam mengisi lini sektor ekonomi kreatif di Banten.
Baca Juga: Terlambat Datang, 4 Peserta Seleksi PPPK Pemprov Banten Gagal Ikut Ujian
Sebab, kata dia, saat ini subsektor kuliner, fashion, dan kriya masih mendominasi dalam kontribusi ekonomi kreatif di Banten.
“Kita ketahui bersama, komoditas unggulan ekonomi kreatif masih didominasi oleh kuliner, fashion, dan kriya. Ke depan, saya berharap subsektor ekonomi kreatif pengembangan aplikasi dan game developer dapat terus berkembang di Provinsi Banten,” kata Usman kepada wartawan, Selasa, 3 Desember 2024.
Usman menjelaskan, sebagai gelombang keempat pembangunan ekonomi setelah pertanian, industri, dan informasi, ekonomi memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Karena ini berbeda dengan sektor lain yang bergantung pada sumber daya alam, kekuatan ekonomi kreatif bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia, seperti kreativitas, keahlian, dan talenta individu,” jelasnya.
Baca Juga: APDESI Banten Protes Keras Pemangkasan Bantuan Keuangan Desa, Ancam Kerahkan Ribuan Massa untuk Demo
“Dan ini sesuatu yang positif, maka dengan konsep ini diharapkan bisa mengubah persepsi yang dianggap orangtua negatif menjadi positif. Karena kan dengan bermain game bisa menghindari kegiatan seperti tawuran dan hal negatif lainnya. Tapi, Ekspetasi ini akan tercapai, apabila orangtua juga tau kiat atau kunci suksesnya, yakni pembatasan, manajemen waktu dan pengawasan,” tambahnya.
Lebih lanjut Usman menuturkan, pihaknya juga berharap, ada sinergi antara seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan kebijakan dan program untuk membangun ekosistem industri gim di Banten.
“Makanya kita juga turut mengajak para stakeholder untuk mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dan identitas daerah dalam konten pengembangan gim ini,” paparnya.
Sementara itu, dikesempatan yang sama, Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional atau Aptiknas, Sugiharto Santoso, menyampaikan, pihaknya turut mendukung upaya pemerintah dalam mendorong pengembangan industri gim nasional.
Baca Juga: Salurkan Bantuan Sembako ke Pandeglang Selatan, Bupati Irna Narulita Minta Warga Siap Siaga
Ia menyebutkan bahwa, sinyal dukungan dari pemerintah pusat sudah terlihat, salah satunya melalui permintaan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, untuk meningkatkan unsur kearifan lokal dalam konten gim.
“Peningkatan kearifan lokal ini mencakup karakter tokoh bangsa, sejarah, dan kebudayaan. Misalnya, karakter seperti Gatotkaca atau Semar bisa diangkat dalam permainan,” kata Sugiharto.
Ia juga mengajak, agar para pengembang gim lokal untuk menciptakan permainan yang berwawasan kebangsaan dan memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah internasional.
“Kami mengajak gim developer untuk mengembangkan gim lokal yang mencerminkan identitas bangsa,” ucapnya.
Baca Juga: Satu Kelas Dipakai Dua Rombel, MI Mathlaul Anwar Hayatul Jadidah Lebak Kekurangan Gedung
“Karena, dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri, Banten diharapkan dapat menjadi pionir dalam pengembangan gim yang tidak hanya inovatif tetapi juga sarat nilai budaya,” pungkasnya.***















