BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menyalurkan bantuan berupa santunan hingga logistik kepada korban tersambar petir di Kampung Leuwiranji, Desa Pasirloa, Kecamatan Sindangresmi, Rabu 13 November 2024.
Ada empat keluarga korban tersambar petir yang menerima bantuan, yakni Sahrul Munajat meninggal dunia, Agus dalam perawatan, Iman dalam perawatan, dan Irpan dalam perawatan di Puskesmas Sindangresmi.
Kepala Seksi Rehabilitasi Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemadam Kebakaran Kabupaten Pandeglang, Lilis Sulistiati mengatakan, bantuan yang diberikan dapat mengurangi beban yang dirasakan keluarga korban.
Baca Juga: Lingo Land Berikan Jasa Kursus Bahasa Inggris dengan Metode Bermain untuk Anak
Dengan bantuan yang disalurkan berupa santunan, sembako, hingga alat kelengkapan rumah tangga.
“Ini salah satu bentuk empati sekaligus kepedulian pemerintah sesuai arahan ibu Bupati Pandeglang (Irna Narulita) kepada warga yang tertimpa musibah terkena petir. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap kuat dalam menghadapi musibah yang telah terjadi,” ujarnya.
Camat Sindangresmi, Muklis Arifin mengatakan, pemerintah daerah telah memberikan bantuan kepada korban tersambar petir, terutama yang mengalami luka berat dan meninggal. Dengan harapan bantuan tersebut dapat meringankan beban keluarga korban.
Baca Juga: Si Baban Badak Cula Satu Jadi Maskot Forprov I Banten 2024, Begini Makna dan Filosofinya
“Alhamdulillah, keempat korban sudah diberikan bantuan. Kami terus respon dengan bencana alam yang dialami oleh korban,” tuturnya.
Muklis menerangkan, dari keempat korban yang tersambar petir, satu orang korban sudah dikebumikan, dan tiga korban masih dalam perawatan medis di Puskesmas Sindangresmi.
“Satu korban atas nama pak Sahrul Munajat yang meninggal dunia sudah dikuburkan, dan tiga lainnya masih dirawat di puskesmas,” terangnya.
Baca Juga: Ikan Kaleng Diusulkan Jadi Sumber Protein Makan Bergizi Gratis
Dijelaskannya, peristiwa keempat korban tersambar petir terjadi saat hujan disertai petir mengguyur wilayah Kecamatan Sindangresmi.
Secara tiba-tiba keempat korban tersambar petir saat berteduh di rumah warga sambil memainkan handphone.
“Pas kejadian kan posisinya hujan, sama ada kilat, dan petir. Korban posisinya lagi ikut berteduh di rumah pak Jaka sambil main handphone, tiba-tiba kena petir,” terang Muklis. ***


















