Selasa, 23 Desember 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Selasa, 23 Desember 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Biarkan Santri Berkembang Sesuai Kemampuan Masing-masing

Harir Baldan Oleh: Harir Baldan
5 November 2024 | 09:36
Biarkan Santri Berkembang Sesuai Kemampuan Masing-masing

Capiton Foto Seorang santri Riyadhul Awamil di Lingkungan Mayabon, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, tengah membaca kitab di dalam kobong (pondok), Minggu 27 Oktober 2024. (Doni Kurniawan/Bantenraya.com)

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

BANTENRAYA.COM – Sistem pendidikan di pondok pesantren salafi di Provinsi Banten secara umum menerapkan sistem yang membiarkan para siswa atau santri berkembang sesuai dengan kemampuan mereka.

Santri tidak diberikan target harus naik kelas, sehingga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan tanpa tekanan.

Puluhan santri Pondok Pesantren Riyadhul Awamil di Kota Serang melantunkan sholawat Nabi Muhammad SAW di salah satu sudut pesantren, Sabtu 26 Oktober 2024 malam. Aktivitas ini, yang sering dikenal dengan dalail, rutin dilakukan santri pondok pesantren salafi ini setiap Jumat malam. Tidak ada klasifikasi kelas di pondok pesantren ini, semua santri berbaur dan belajar bersama-sama, kecil maupun besar.

Ustadz Anwarudin, Pengasuh Pondok Pesantren Riyadhul Awamil, mengatakan, sistem belajar di pesantrennya sama seperti pondok pesantren salafiyah pada umumnya yang ada di Provinsi Banten.

Semua santri belajar kitab yang sama pada waktu dan tempat yang sama. Tidak ada sistem kelas dalam pesantren salafi sehingga tidak ada istilah naik kelas atau tidak naik kelas.

“Pokoknya semua rata,” ujar Anwarudin.

Baca Juga: Di Cibaliung Ada Situs Nyi Jompong, Tempat Wisata Alam Tersembunyi di Pandeglang

BACAJUGA:

lebak

Retribusi Parkir dan PAD Pasar Anjlok di Kabupaten Lebak  

23 Desember 2025 | 20:00
Cilegon

Pemkot Cilegon Tunggu Hasil Keputusan UMK dan UMSK Dari Pemprov Banten

23 Desember 2025 | 19:49
anyer

Rekomendasi Wisata di Anyer yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Nataru, Ajak Bareng Keluarga

23 Desember 2025 | 19:33
tarif penyebrangan

Jelang Liburan Nataru, Cek Tarif Penyeberangan Merak Bakauheni Lengkap dengan Diskonnya!

23 Desember 2025 | 19:30

Karena itu, ketika ada santri baru yang baru masuk, tidak ada pelajaran khusus yang diberikan. Santri baru harus mengikuti kegiatan belajar yang sedang berjalan bersama dengan santri senior sambil menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di pesantren.

Agar bisa sedikit mengejar ketertinggalan dibandingkan dengan yang lain, santri baru hanya diminta untuk menghafal barjanji dan doa ziarah kubur.

Di pesantren yang dipimpinnya pun tidak ada PR seperti di sekolah. Jika ingin menguji kemampuan santrinya apakah ingat dengan pelajaran sebelumnya, Anwarudin hanya akan menanyai para santri akan pelajaran sebelumnya di pelajaran saat ini. Itupun tidak sering, hanya seminggu dua kali.

Selain tak ada kelas, tidak ada pula ujian di pertengahan tahun atau di akhir tahun. Semua santri diminta dengan sendirinya untuk mengukur kemampuan masing-masing terhadap setiap pelajaran yang disampaikan guru. Itupun bukan peraturan yang tertulis namun sudah dimengerti oleh semua santri.

Lalu bagaimana menilai seorang santri sudah berhasil dalam belajar? Anwarudin mengungkapkan, penilaian pada kemampuan santri dilakukan dengan menguji langsung santri.

Misalnya, meminta santri membaca kitab kuning yang dikenal dengan kitab gundul atau kitab yang tulisan bahasa Arabnya tanpa harakat. Bagi santri yang belum paham ilmu alat yang dikenal dengan ilmu nahwu dan shorof, maka seorang santri pasti akan melakukan kesalahan saat membaca tulisan Arab gundul itu.

Baca Juga: Pandeglang Rawan Diterjang Bencana Alam Selama Pilkada 2024, Berikut Data Kerawanan Bencana

“Kalau umpamanya dia udah nggak salah baca kitab, minimal harokat jabar jernya (fathah kasroh-red) oh berarti dia sudah ngerti,” jelas dia.

Selain tidak ada sistem kelas, tidak ada ujian dan tidak ada PR, untuk waktu belajar di pondok pesantren di Riyadhul Awamil juga lebih lama dibandingkan dengan waktu belajar di sekolah umum. Bila sekolah umum menghabiskan waktu belajar kurang lebih selama 6 jam, di pesantren salafi jauh lebih dari itu. Hanya saja waktunya tidak terus-menerus karena diselingi dengan aktivitas seperti istirahat, memasak, makan, bahkan tidur.

Para santri biasa memulai aktivitas sejak mulai subuh diawali dengan nadzom-an. Setelah itu dilanjutkan dengan mengaji al Quran hingga pukul 08.30 disusul dengan ngaji sorogan atau ngaji bersama hingga pukul 10.00.

“Kalau sudah jam 10 itu urusan santri. Ada yang masak, ada yang ngaji, ada yang dhuha, ada yang tidur lagi. Nanti abis Dzuhur ngaji lagi namanya sorogan sampai selesai kira-kira jam 2. Kalau habis Ashar itu nggak ada pengajian itu buat anak santri istirahat, yang masak dan punya piket nyapu ngepel,” ucap dia.

Kegiatan malam hari dimulai setelah salat magrib dengan membaca al Qur’an hingga menjelang sholat Isya. Setelah salat isya dilanjutkan membaca kitab dalail khoirot hingga pukul 21.00.

Tidak ada biaya belajar di Pondok Pesantren Riyadhul Awamil. Belajar di sini gratis tanpa biaya. Anwarudin hanya meminta satu santri membayar Rp10 ribu per bulan untuk membayar biaya listrik ke PLN. Iuran Rp10 ribu per bulan ini dinilai pantas karena para santri menggunakan lampu listrik untuk belajar.

Baca Juga: Dewan Pengurus Korpri Kota Serang Janjikan Bonus Umroh, Jika Meraih Juara 1

“Karena sekarang ngajinya udah pakai lampu. Bukan pakai damar (lampu lentera-red) . Kalau pakai damar nggak bayar listrik lagi. Dia yang bawa minyak tanah,” ungkap dia.

Selain tidak ada biaya belajar, di pesantren ini juga tidak ada biaya makan atau keperluan santri lain. Karena para santri di pesantren salafi terbiasa memasak dan mencuci baju sendiri secara mandiri.

Pesantren juga tidak pernah membebankan kepada para santri membayar biaya bangunan. Pengasuh pondok pesantren hanya mengandalkan uang sendiri untuk membangun asrama (kobong) dan bangunan untuk tempat belajar para santri.

“Paling kalau umpamanya anak santri kasih tahu sama orangtua, kadang-kadang ada yang kasih. Tapi kalau minta uang bangunan saya nggak,” ungkapnya.

Anwarudin mengaku mengajari para santri dengan keikhlasan. Dia hanya berharap akan ada balasan dari Allah SWT karena dia tidak ikhlas mengajarkan ilmunya kepada para santri.

Adapun pelajaran yang diajarkan kepada para santri di Pondok Pesantren Riyadhul Awamil lebih banyak merupakan pelajaran agama Islam. Pelajaran-pelajaran itu meliputi baca alQur’an, hafalan al Qur’an, menulis Arab, nahwu, sharaf, dan tajwid. Adapun kitab-kitab yang dipelajari seperti fathul qorib, amil, jurumiyah, dan dalail khoirot.

“Yang saya perkuat itu baca Qur’an. Harus bagus tajwidnya. Lalu hafalannya. Terus tulisan Arab harus bagus. Itu yang saya kuatin,” ucap dia. ***

Tags: Bantensalafisantri
Previous Post

Di Cibaliung Ada Situs Nyi Jompong, Tempat Wisata Alam Tersembunyi di Pandeglang

Next Post

Atasi Melambatnya Ekspansi Bisnis UMKM Pada Triwulan III 2024, BRI Dorong Penguatan Daya Beli

Related Posts

lebak
Daerah

Retribusi Parkir dan PAD Pasar Anjlok di Kabupaten Lebak  

23 Desember 2025 | 20:00
Cilegon
Daerah

Pemkot Cilegon Tunggu Hasil Keputusan UMK dan UMSK Dari Pemprov Banten

23 Desember 2025 | 19:49
anyer
Daerah

Rekomendasi Wisata di Anyer yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Nataru, Ajak Bareng Keluarga

23 Desember 2025 | 19:33
tarif penyebrangan
Daerah

Jelang Liburan Nataru, Cek Tarif Penyeberangan Merak Bakauheni Lengkap dengan Diskonnya!

23 Desember 2025 | 19:30
BMKG
Daerah

BMKG Sebut Gelombang Laut Merak-Bakauheni Aman, Ketinggian Hanya 0,5 Sampai 1,25 Meter

23 Desember 2025 | 18:52
Nataru
Daerah

Puncak Angkutan Nataru, Jumlah Pemumpang Kapal dari Jawa ke Sumatera Turun

23 Desember 2025 | 18:47
Load More

Popular

  • Pengangkatan Sekda Banten

    Kejagung Tegaskan Pengangkatan Sekda Banten Legal, PTUN Jakarta Tolak Gugatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kota Tanpa Kabel Semrawut, Kabel Sepanjang 14 Kilometer di Cilegon Mulai Ditanam Ke Bawah Tanah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Lebak Habiskan Anggaran Rp15,7 Miliar untuk Gaji PPPK Paruh Waktu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejumlah Tamu Batalkan Pesanan Kamar Hotel di Anyer untuk Nataru, 1 Informasi Jadi Biang Keroknya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewan Pengupahan Banten Kelar Rapat Pleno Bahas Upah, Berapa UMP Banten 2026?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aklamasi, Bola Voli Kabupaten Serang Langsung Fokus Siapkan Porprov Banten

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Bagendung Cilegon Usulkan Pelatihan Keahlian, Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengelolaan Aset Pemkot Cilegon Terburuk se-Banten, Duduki Peringkat Dasar dari 8 Daerah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Pemkab Serang Belum Jelas, BKPSDM: Belum Ada Jadwal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Pandeglang Diklaim Pindahkan RKUD ke Bank Banten, Kabupaten Serang dan Cilegon Menyusul

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trending
  • Comments
  • Latest
SMAN 1 Cimarga

Pengakuan Siswi SMAN 1 Cimarga yang Ikut Mogok Sekolah, Bukan Dukung Siswa Merokok tapi……

18 Oktober 2025 | 12:16
Forum Honorer Kota Serang

Forum Honorer Serang Nilai Pelantikan 3.800 PPPK Paruh Waktu sebagai Pelecehan Martabat Pekerja

22 Oktober 2025 | 22:25
SMAN 1 Cimarga

Para Siswa SMAN 1 Cimarga Kena Mental Terus Dipojokan Warganet, Pemkab Lebak Kirim Psikolog

16 Oktober 2025 | 19:45
Walikota Cilegon siap mutasi pejabat eselon II

Daftar 10 Pejabat Eselon II Pemkot Cilegon yang Dijamin Tak Dimutasi Robinsar

10 Oktober 2025 | 08:53

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

first man

Spoiler Drakor First Man Episode 7 Sub Indo: Jun Ho Bertemu dengan Hwa Young

23 Desember 2025 | 19:53
Cilegon

Pemkot Cilegon Tunggu Hasil Keputusan UMK dan UMSK Dari Pemprov Banten

23 Desember 2025 | 19:49
dynamite kiss

Spoiler Drakor Dynamite Kiss Episode 13 dan 14 Sub Indo: Ada Penampilan Spesial Kim Joo Hun dan Kwak Si Yang 

23 Desember 2025 | 19:45
anyer

Rekomendasi Wisata di Anyer yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Nataru, Ajak Bareng Keluarga

23 Desember 2025 | 19:33

Tag

2022 Andra Soni ASN banjir Banten BRI Brigadir J Cilegon drakor drama Korea Film Harga Tiket Helldy Agustian Indonesia Jadwal jadwal tayang Kabupaten Lebak kabupaten serang Kota Cilegon Kota Serang Lebak link nonton link twibbon lowongan kerja Pandeglang Pemkot Cilegon pemkot serang Pemprov Banten pilkada Polisi Preman Pensiun 6 Preman Pensiun 7 profil provinsi banten Ramadhan Robinsar serang sinopsis Skin Gratis spoiler sub indo Timnas Indonesia Twibbon UMKM viral
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Digital Banten Raya
  • Ecommerce Banten Raya
  • Siding Banten Raya
  • Share Banten Raya

Ikuti Kami

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda