BANTENRAYA.COM – Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang gelar kegiatan publikasi data stunting.
Pada kegiatan tersebut terungkap angka prevalensi stunting di kabupaten Serang terus mengalami penurunan yang signifikan sejak tahun 2018.
Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Muda DKBP3A Kabupaten Serang, Agus Khomeini mengatakan untuk mengukur data stunting pihaknya menggunakan dua metode.
“Kita ukur menggunakan dua metode yakni e-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat dan (SSGI Survei Status Gizi Indonesia),” ujarnya saat ditemui di Aston Serang Hotel & Convention Center, Rabu 30 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, prevalensi stunting di kabupaten Serang dari tahun 2018 hingga 2024 selalu mengalmi penurunan.
“Tahun 2018 turun sebesar 24,09 persen, 2019 turun menjadi 20,38 persen, 2020 turun 12,66 persen, 2021 turun 10,66 persen, 2022 turun 8,69 persen, 2023 turun 5,66 persen dan tahun 2024 turun menjadi 3,35 persen,” katanya.
Baca Juga: Dana Kampanye Paslon Airin Ade jadi yang Paling Gemuk, Menyentuh Rp6 Miliar
Agus menuturkan pihaknya juga terus berupaya untuk menurunkan angka stunting seperti pelayanan KB kepada keluarga beresiko di desa-desa yang ada di Kabupaten Serang.
”Ada juga TPK atau Tim Pendamping Keluarga yang fungsinya adalah memastikan calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas dan balita (Bayi dibawah lima tahun) supaya mendapatkan pelayanan sehingga mencegah terjadinya kasus stunting baru,” jelasnya.
Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Kesra, Rachmat Setiadi mengatakan, upaya-upaya penurunan angka stunting harus terus digencarkan supaya penurunan semakin masif.
Baca Juga: Pekan Depan, Gibran Rakabuming Menjabat sebagai Plt Presiden Saat Prabowo ke Luar Negeri
”Alhamdulillah sangat bagus sekali dari angka penurunan stunting dari 26 persen ke 23 persen urutan angka stunting menurut e-PPGBM,”ujarnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya menargetkan penurunan stunting di tahun 2025 sesuai target nasional yakni di angka 14 persen meski dinilai sangat berat.
”Semoga berhasil karena dengan penurunan stunting kita bisa menyehatkan anak-anak bangsa, sehingga bisa menyehatkan masyarakat terutama bayi dan anak anak di Kabupaten Serang,” paparnya.(mg-andika).***