BANTENRAYA.COM – Empat orang calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Serang didiskualifikasi atau tidak diizinkan ikut tes seleksi kompetensi dasar (SKD).
Empat orang CPNS tersebut didiskulifikasi lantaran terlambat datang satu jam setengah ke lokasi tes.
Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Serang Muhammad Mujtahidi mengatakan, tes SKD dibagi menjadi tiga sesi dan dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 23 Oktober sampai 24 Oktober.
Baca Juga: Siapkan Program Khusus, Kecamatan Cilegon Kejar Target Turunkan Angka Stunting
“Hari ini (kemarin-red) ada tiga sesi, satu sesinya ada yang 251 orang ada yang 300 orang,” ujarnya di Universitas Banten Jaya (Unbaja), Kota Serang, Rabu 23 Oktober 2024.
Ia mengungkapkan, jumlah CPNS yang daftar sebanyak 1.400 orang namun yang memenuhi syarat 958 orang dengan jumlah 56 formasi.
“Pantauan saya ada empat orang yang tidak bisa masuk karena dia telat datang, seharusnya mereka datang pukul 11.30 WIB tapi mereka datang pukul 13.00 WIB,” katanya.
Baca Juga: Pj Gubernur Titip Gaungkan Potensi Banten di Kancah Internasional
Mujtahidi menjelaskan, para CPNS yang mendaftar di Kabupaten Serang mengikuti tes SKD di kabupaten/kota lain.
“Ada yang tes di Bandung, di Lampung, Yogyakarta, Makasar karena dia pada saat daftar itu pilih Kabupaten Serang tapi memilih tempat tesnya di kota lain. Yang ikut tes di sini juga ada 49 orang yang daftarnya di daerah lain seperti di Garut, Depok, dan Cimahi,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, tes SKD langsung diawasi oleh pihak Badab Kepegawaian Negara (BKN) sehingga dapat dipastikan peserta tidak ada yang curang.
Baca Juga: Jaga Kestabilan Harga, Pemprov Banten Kembangkan Budidaya Bawang Merah
“Untuk kelulusan bagaimana peserta mengerjakannya, kalau hasilnya bagus pasti bisa lulus ketahap selanjutnya yaitu tes SKB (seleksi kompetensi bidang),” tuturnya.
Salah satu CPNS Muhammad Dimas mengatakan, tes SKD yang dijalaninya cukup ketat sehingga peserta mengandalkan kemampuan masing-masing.
“Untuk keamanan sangat ketat tapi untuk soal bagi saya tidak terlalu sulit karena masih soal data diri dan wawasan kebangsaan,” ujarnya.***



















