BANTENRAYA.COM – Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dan Andra Soni-Dimyati Natakusumah sebagai kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten sama-sama menaruh perhatian pada pemilih Generasi Milenial dan Generasi Z. Sebab jumlah pemilih dua generasi ini mencapai kurang lebih 60 persen sehingga sangat menentukan kemenangan.
Ananda Trian Salichan, anggota Tim Kampanye Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi yang bertugas menggarap Jaringan Milenial, mengatakan, Tim Kampanye Airin-Ade menaruh perhatian khusus pada pemilih Gen Z dan Gen Milenial. Apalagi, secara jumlah mereka sangat besar dan bisa menentukan kemenangan.
Ananda mengatakan, pemilih Gen Z dan Gen Milenial memiliki karakteristik yang berbeda dengan pemilih dari generasi lain. Generasi ini, terutama Gen Z, harus didekati dengan terlebih dahulu masuk kepada apa yang mereka sukai dan senangi.
“Kebetulan saya juga kan Gen Z jadi saya tahu apa yang mereka pikirkan,” kata Ananda, Senin (21/10/2024).
Ananda mengatakan, Gen Z dan Gen Milenial harus didekati dengan masuk ke dunia mereka. Umumnya, mereka menyukai kegiatan-kegiatan yang bersifat fun dan energik, seperti main game dan olahraga seperti futsal.
Baca Juga: Pemprov Klaim Cadangan Pangan dan Angka Inflasi Masih Terkendali
Setelah masuk ke dunia yang mereka sukai, barulah Tim Kampanye Airin-Ade memberikan pemahaman tentang perlunya terlibat aktif dalam politik. Sebab meski jumlah pemilih Gen Z dan Gen Milenial cukup besar, namun mayoritas mereka juga banyak yang tidak perduli dengan politik.
“Banyakjuga Gen Z yang apatis dengan politik. Makanya kita edukasi, jangan sampai mereka golput,” katanya.
Karena itu, kegiatan-kegiatan yang dibuat untuk Gen Z dan Gen Milenial pun tidak akan jauh dari turnamen game seperti turnamen Mobile Legend, turnamen futsal, hingga fun run.
Ananda mengatakan, banyaknya Gen Z yang apatis pada politik bisa jadi disebabkan karena kurangnya edukasi politik kepada mereka. Karena itu, tim kampanye juga memiliki kewajiban bagaimana membuka mata Gen Z agar melek politik.
“Harapannya dengan edukasi politik mereka bisa berpasrtisipasi aktif dan memilih Bu Airin karena suara mereka menentukan arah Banten ke depan,” kata anggota DPRD Provinsi Banten periode 2024-2029 ini.
Rizky rifianto, salah satu anggota Tim Kampanye Andra Soni dan Dimyati Natakusumah, mengatakan, generasi Milenial dan Gen Z lebih suka konten yang ringan dan mudah dipahami. Karena itu, paslon Andra Soni-Dimyati membuat konten-konten dan program yang anak muda banget.
“Kami yakin stratgei kami akan efektif dan efisien karena program kami menarik mereka secara aktif untuk berpartisipasi, mengeluarkan ide dan gagasan mereka,” katanya.
Baca Juga: Pengusaha Didakwa Gunakan SPK Fiktif Untuk Agunan Bank
Rizky mengatakan, besarnya jumlah pemilih Gen Milenial dan Gen Z harus dikelola dengan baik dan dimenangkan hatinya. Karena itu, sejumlah strategi dilakukan untuk menarik perhatian mereka.
Meski demikian, Tim Andra Soni-Dimyati tidak hanya menghitung Gen Milenial dan Gen Z sebagai jumlah yang besar. Lebih dari itu, Tim Andra Soni-Dimyati juga melibatkan para anak muda ini dalam kampanye bahkan sampai dengan menentukan kebijakan yang akan dilakukan oleh Andra Soni-Dimyati bila kelak terpilih menjadi Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten.
“Partisipasi anak muda ini sangat menentukan. Makanya, kita akan melibatkan Milenial dan Gen Z dalam kampanye dan dalam kebijakan yang akan dibuat Andra Soni dan Dimyati ke depan,” katanya.
Dengan cara ini, kata Rizky, maka Gen Milenial dan Gen Z tidak hanya merasa dianggap keberadaaanya, namun lebih dari itu, mereka akan tumbuh rasa memiliki pada Provinsi Banten.
Rizky mengatakan, program sekolah gratis yang digaungkan Andra Soni sebetulnya berpihak pada generasi Z. Sebab dengan itu maka generasi Z akan mendapatkan akses pada pendidikan sampai ke jenjang atas atau jenjang SMA/ SMK/ MA. Inilah yang coba disampaikan kepada pemilih dari Gen Z dan Milenial.
Pengamat politik UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Syaeful mengakan, dari data Daftar Pemilih Tetap yang dirilis KPU Provinsi Banten, jumlah pemilih milenial dan genz mencapai 63 persen. Dari jumlah itu, pemilih milenial lebih mendominasi dibandingkan dengan gen z.
Baca Juga: Pj Gubernur Inginkan Plt Kepala Inspektorat Sosok Yang Kompeten
Meski demikian, Syaeful melihat ada satu kesamaan antara kedua pemilih ini. Mereka sama-sama tidak mau digurui. Karena itu, pendekatan kepada kedua pemilih harus benar-benar hati-hati.
“Ini jadi tantangan buat tim kampanye pasangan calon nomor urut 01 dan 02 untuk menggarap kedua pemilih ini,” katanya.
Dengan jumlah yang besar itu, kata Syaeful, maka bila mereka dirawat, diatensi, dan diyakinkan dengan program dan janji kampanye yang bisa menarih hati mereka maka tidak menutup kemungkinan suara mereka akan bisa memenangkan salah satu pasangan calon.
“Kalau 50 persennya dari 63 persen itu mereka bisa diyakinkan dan jatuh hati maka peluang kemenangan terbuka lebar,” katanya.
Namun selain program kerja yang bisa menarik milenial dan gen z menurutnya yang tidak kalah penting adalah bagaimana agar program-program itu bisa sampai atau diketahui para pemilih ini. Sebab tidak akan ada artinya sebuah program pro dan menarik milenial dan gen Z namun tidak sampai pada mereka.
“Jangan sampai program tidak sampai ke mereka. Di situlah pentingnya peran tim sukses, influencer, dan sebagainya,” katanya. (***)