BANTENRAYA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang mencatat dari Januari hingga September 2024 ini sudah terjadi 75 kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Serang.
Kebakaran yang terjadi didominasi korsleting listrik dan pembuangan puntung rokok sembarangan.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Kabupaten Serang Boyatno mengatakan, kasus kebakaran di Kabupaten Serang cenderung menurun dari tahun sebelumnya karena ada musim el nino.
“Total kebakaran di tahun 2024 ini tercatat ada 75 kasus, yang paling banyak itu kebakaran seperti bangunan ruko dan kendaraan sebanyak 34 kasus, terus kebakaran lahan ada 21 kasus,” ujarnya, Senin 23 September 2024.
Ia menjelaskan, selain lahan dan ruko-ruko, kebakaran juga terjadi di area industri sehingga menyebabkan kerugian yang sangat besar.
Baca Juga: Pilkada Lebak Mulai Memanas, Pendukung Paslon Saling Serang Melalui Laporan
“Untuk kebakaran di area industri ada sekitar 9 kasus, sedangkan pemukiman ada 11 kasus sampai September ini. Kebakaran paling banyak terjadi di bulan Agustus kemarin ada sebanyak 21 kasus,” ungkapnya.
Pada saat petugas pemadam melakukan penanganan, kata Boyatno, mereka kerap mengalami kesulitan terutama terkendala air dan akses yang sulit ditempuh.
“Untuk kendala yang sering itu supla air, akses jalan tidak bisa dilalui unit Damkar, lokasi kebakaran lahan yang jauh dari pemukiman sehingga unit tidak bisa menjangkau ke lokasi,” paparnya.
Boyatno menuturkan, meski kebakaran sering terjadi pihaknya belum menemukan petugas pemadam yang terkena penyakit pernapasan.
“Semua tertangani dengan baik. Koordinasi dengan instansi terkait juga cukup baik sehingga petugas tidak kena asma dan kondisinya sehat,” ungkapnya.
Baca Juga: Warga Desa Cemplang Kabupaten Serang Kesulitan Dapatkan Air Bersih
Pihaknya mengimbau kepada warga untuk menghindari penyebab terjadinya kebakaran seperti membakar lahan sembarangan dan membuang puntung rokok sembarang karena saat ini masih musim kemarau.
“Penggunaan tabung gas harus dikontr ol secara rutin, upayakan colokan tidak boleh terlalu banyak,” paparnya. (***)