BANTENRAYA.COM – Petani di Desa Cimenteng Jaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak mengeluh karena hasil panen berkurang imbas dari musim kemarau.
Bukan hanya itu, untuk mengairi pesawahan para petani harus mengambil air dari sungai dan irigasi yang tersedia.
Tapi, kondisi sungai dan irigasi sudah mulai mengering karena digunakan untuk mengaliri air ke sejumlah sawah di Desa antara lain, Cimenteng Jaya, Buek, Pasir Kuntul, Malung, dan lain sebagainya.
Salah satu petani di Cimenteng Jaya, Sopian memgaku, akibat dari musim kemarau dirinya harus mengalami kerugian yang cukup besar.
“Jadi hasil tidak seberapa, tapi biaya untuk mengurus sawah sangat besar. Rugi besar ini mah,” kata dia kepada Bantenraya.com, Minggu 22 September 2024.
Baca Juga: Vior kena Tegur Nikita Mirzani karena Menganggap Penjemputan Paksa Lolly adalah Lelucon
“Kalau musim hujan biasanya satu kotak sekitar 12 karung. Tapi karena musim kemarau, paling dapat 3 karung per satu kotak, terus padi juga banyak yang hapa alias tidak berisi,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, imbas dari musim kemarau, para petani harus bersusah payah untuk mengairi sawah dengan cara menggunakan mesin hasil sewa.
“Sungai dan irigasi juga udah mulai pada surut, soalnya dipakai mengairi sekitar 70 hektare sawah di Cibadak,” ucapnya.
Dilanjutkan Sopian, irigasi dan sungai Cisangu dipakai untuk mengairi sawah di sejumlah Desa yaitu, Desa Cimenteng Jaya, Desa Pasir Kuntul, Desa Buek, Desa Malung, dan lain lain.
Baca Juga: Tradisi Saweran dan Panjang Mulud Berjalan Meriah di Cirubuh Kota Cilegon
“Jadi wajar kalau misal sungai dan irigasi mulai kering, soalnya dipakai buat mengaliri air sawah di banyak Desa,” ungkapnya.
Sopian menuturkan, sangat kewalahan karena harus menyewa alat pengairan setiap satu pekan dua kali.
“Saya punya 10 kotak, satu kotaknya harus bayar mesin Rp 60 ribu setiap dua Minggu sekali, belum lagi beli bensin,” terangnya.
Ia menambahkan, kekeringan sudah berlangsung sejak empat bulan lalu.
Baca Juga: Sabet 22 Emas di PON XXI 2024, Provinsi Banten Bertengger di 10 Besar Klasmen Akhir
“Sudah sejak empat bulan lalu ya, hasil panen sebelumnya sangat berkurang. Kalau sekarang masih masa tanam, biasanya tiga bulan sekali masa panen,” terangnya.
Diharapkan Sopian, agar pihak pemerintah memberikan bantuan berupa mesin pompanisasi di wilayah persawahan Cibadak.
“Belum ada bantuan mesin mah, kami harap ada bantuan ya, kalau sebelumnya pemerintah sudah mengeluarkan bantuan pupuk dan bibit,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Lebak, Rahmat mengatakan, apabila di Desa belum ada alat pompanisasi bisa meminjam ke Dinas atau Kodim.
Baca Juga: 400 Pedzikir Datangi Kampung Larangan pada Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah
“Kenapa harus nyewa, kami sudah menyediakan alat pengairan, kalau misal membutuhkan bisa meminjam ke Dinas atau Kodim,” singkatnya.***