BANTENRAYA.COM – Sebanyak 15 orang remaja yang masih masuk usia pelajar, diamankan anggota Polsek Ciruas pada Selasa, 10 September 2024 malam.
Belasan orang itu diduga hendak melakukan tawuran di Kampung Tanjungan, Desa Pamong, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, setelah sebelumnya diajak duel oleh orang yang tak dikenal.
Kapolsek Ciruas Kompol Moch Cuaib mengatakan belasan remaja yang diduga hendak melakukan tawuran, diamankan sekitar pukul 21.05 WIB olehnya dibantu anggota Polsek Ciruas.
“Sekelompok Pemuda tersebut kami amankan dan kami bawa ke Mako Polsek Ciruas,” katanya saat di konfirmasi, Rabu, 11 September 2024.
Baca Juga: Komisi II DPR RI Lakukan Kunjungan Kerja ke Pemprov Banten, Ada Apa?
Cuaib menjelaskan, dari keterangan yang diperolehnya, dugaan tawuran itu bermula dari dua remaja bernama Rizki Ramadan dan Akbar yang tengah main di pasar Malam Desa Pamong, Kecamatan Ciruas mendapatkan tantangan duel.
“Rizki dan Akbar diajak duel oleh orang yang tidak dikenal,” jelasnya.
Cuaib menerangkan, lantaran jumlah orang yang mengajak duel cukup banyak, Rizki dan Akbar memanggil teman-temannya.
Beruntung kepolisian berhasil mencegahnya.
“Untuk menyerang sekelompok pemuda yang berada di Desa Pamong,” terangnya.
Baca Juga: Telkomsel Buktikan Transformasi Digital Tingkatkan Kemajuan di Berbagai Sektor
Cuaib menambahkan, belasan remaja itu kemudian diamankan, dan pada Rabu, 11 September 2024, orangtua belasan remaja itu dipanggil ke Mapolsek Ciruas.
“Hari ini mereka kita serahkan kepada orang kepada orang tuanya,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Cuaib meminta kepada orangtua untuk mengawasi anak-anaknya, agar peristiwa serupa tidak terulang.
“Orang tua juga harus memperhatikan terkait pergaulan anak-anaknya, agar menjadi perhatian agar tidak terjadi kembali tawuran seperti ini. Apabila anak-anak ini mengulang tawuran seperti ini di kemudian hari akan diproses secara hukum,” tegasnya.
Baca Juga: Sedeng! Dua Pemuda Bawa Sajam Palak Pemilik Warung di Depok untuk Serahkan HP
Sebelum dipulangkan, belasan remaja itu diminta untuk meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing.***