BANTENRAYA.COM – Dinas Pertanian Provinsi Banten mencatat sampai dengan 15 Agustus 2024, terdapat 2.319,5 hektare tanaman padi yang kekeringan di Provinsi Banten. Rinciannya adalah sebanyak 1.974 hektare rusak ringan, 212 hektare rusak sedang, dan 133 hektare rusak berat.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, kekeringan ini terjadi di empat kabupaten kota yang ada di provinsi Banten, yaitu di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kota Serang. Di Kabupaten Pandeglang, luas tanaman padi yang kekeringan seluas 1.533 hektare, di Kabupaten Lebak 465 hektare, Kabupaten Tangerang 15,5 hektare, Kabupaten Serang 298 hektare, dan Kota Serang 8 hektare.
Bila dirinci lagi, dari 1.533 hektare lahan kekeringan di Kabupaten Pandeglang terdiri dari 1.290 hektare rusak ringan, 110 hektare rusak sedang, dan 133 hektare rusak berat. Untuk di Kabupaten Lebak, dari 465 hektare yang rusak, rinciannya adalah 407 hektare rusak ringan dan 58 hektare rusak sedang. Untuk di Kabupaten Tangerang dari 15,5 hektare yang rusak, rinciannya adalah 15,2 hektare rusak ringan dan 0,3 hektare rusak sedang. Utuk di Kabupaten Serang dari 298 hektare yang rusak, rinciannya 256 hekatere rusak ringan dan 42 hekatere rusak sedang. Untuk di Kota Serang dari 8 hektare itu, 6 hekatre rusak ringan dan 2 haktere rusak sedang.
Selain tanaman padi yang rusak itu, ada juga tanaman padi seluas 1.128 hektare yang terancam kekeringan yang tersebar di Kabupaten Pandeglang seluas 140 hektare, Kabupaten Lebak 768 hektare, Kabupaten Tangerang 205 hektare, dan Kota Serang 15 hektare.
Baca Juga: Tambang Emas Meredup, Pertambangan Batu Kian Moncer di Banten
Untuk menangani kekeringan ini pihaknya terus melakukan sejumlah upaya salah satunya adalah dengan melakukan pompanisasi terhadap 866,5 hektare lahan tanaman padi. Lokasi pompanisasi dilakukan di Kabupaten Pandeglang terhadap lahan seluas 815 hektare, Kabupaten Lebak 30 hektare, Kabupaten Tangerang 11,5 hektare, dan Kabupaten Serang 10 hektare. Hingga saat ini kekeringan yang masih ada di lapangan seluas 1448,5 hektare.
Atas upaya ini terdapat lokasi kekeringan yang sudah pulih karena upaya pompanisasi dan beberapa hari hujan yaitu di Kabupaten Pandeglang seluas 743 hektare, Kabupaten Lebak 73 hektare, dan Kabupaten Serang 36 hektare.
“Memang ada kekeringan di lapangan tapi cepat teratasi karena adanya pompanisasi ini,” ujar Agus.
Agus mengatakan, upaya pompanisasi dilakukan sudah sejak tiga bulan yang lalu tepatnya Mei 2024 saat masih musim hujan. Mitigasi ini dilakukan untuk menyelamatkan tanaman padi agar tidak terjadi gagal panen. Hal ini terbukti hingga saat ini tidak ada gagal panen di Provinsi Banten.
Agus juga mengungkapkan, hingga saat ini sudah 1.651 pompa yang terpasang. Akibat pompanisasi ini menyebabkan saat ini terjadi panen raya di Provinsi Banten. Saat ini panen raya seluas 49.930 hektare yang akan menghasilkan beras 183.837 ton beras atrau surplus 64.149 ton.
Baca Juga: Kekeringan Melanda 1.533 Hektare Sawah di Pandeglang Selatan
Dinas Pertanian Provinsi Banten juga menyebarkan nomor telepon yang bisa dihubungi oleh para petani yang mengalami kekeringan agar mendapatkan bantuan pompanisasi. Pompanisasi bisa dilakukan apabila masih ada sumber cadangan air di lokasi tersebut. Upaya ini sudah terbukti banyak menyelamatkan tanaman padi agar tidak kekeringan yang menyebabkan gagal panen. (***)















