BANTENRAYA.COM– Jembatan gantung yang berada di Kampung Nangklak, Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak yang menghubungkan antar dua kecamatan yakni Kecamatan Cimarga dan Kecamatan Cikulur, kondisinya rusak parah dan sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan informasikan, terlihat bahwa jembatan gantung yang melintasi Sungai Ciujung dengan panjang 100 meter dan lebar sekitar 1,2 meter yang terbuat dari besi tersebut sudah rapuh.
Banyak lubang di lantai jembatan bahkan tali sling juga sudah banyak putus. Posisi jembatan gantung miring dan warga pun harus ekstra hati-hati jika melewati jembatan gantung tersebut.
Baca Juga: Komplotan Pencuri Motor di Wilayah Kabupaten Tangerang, Dibekuk Anggota Polsek Pasar Kemis
Warga sekitar, Fauzul mengatakan, jika dirinya setiap hari melintasi jembatan gantung Nangklak. Dengan kondisi jembatan gantung yang saat ini kondisinya rusak tentunya sangat membahayakan warga yang melintasinya.
“Saya setiap hari lewat jembatan gantung ini merasakan takut karena banyak alasnya yang berlubang. Bahkan tali sling juga banyak yang putus sehingga kondisi jembatan gantung miring,” kata dia kepada Bantenraya.com, Senin 15 Juli 2024.
Ia mengungkapkan, kerusakan jembatan gantung ini sudah lama, tapi untuk tali sling yang putus ini sudah sebulan yang lalu.
Baca Juga: Terlanjur Pinjam Uang ke Rentenir? Berikut Tips yang Bisa Dilakukan
“Dulu jembatan gantung ini bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, tapi setelah kondisinya miring warga yang menggunakan sepeda motor harus memutar arah dengan jarak yang cukup jauh, udah puluhan tahun kurang lebih,” jelasnya.
Fauzul berharap, agar Pemerintah Daerah bisa segera memperbaiki jembatan gantung tersebut, karena jembatan gantung itu akses satu-satunya.
“Semoga pemerintah bisa datang dan mengecek jembatan gantung lalu secepatnya bisa diperbaiki,” paparnya.
Sementara itu, warga lain, Idong sangat prihatin atas kondisi jembatan tersebut. mengingat jembatan Ini merupakan akses utama warga untuk beraktivitas.
“Sehingga segala aktivitas untuk saat ini terganggu, masyarakat harus berputar untuk menuju tempat aktivitasnya,” ujarnya.
“Semoga kedepannya pemerintah setempat bisa lebih memperhatikan aktivitas masyarakatnya, juga dalam hal ini pemerintah daerah tidak hanya diam, dan tutup mata,” pungkas Idong. ***