BANTEN RAYA.COM – Sebanyak 1.129 orang lebih tidak lolos pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Cilegon, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon mengimbau untuk daftar ke swasta.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon Heni Anita Susila mengatakan, berdasarkan jumlah pendaftar di SD negeri 6.589 orang, untuk SMP 4.397 orang, jadi total 10.986 orang yang melakukan PPDB di Kota Cilegon.
“Untuk kuota SMP 3.268 orang, berarti memang ada yang dibuang 1000 lebih, mungkin ke pesantren, swasta, MTS, atau keluar kota,” kata Heni kepada Banten Raya, Senin (1/7).
Heni juga menyampaikan adapun SD dan SMP masih yang kekurangan murid, terutama diperbatasan Kota Cilegon dan daerah gunung.
“Ada juga SD yang kurang murid, terutama SD Cilodan yang perbatasan anyer yang sudah ditinggalkan warga kampungnya. kuota SD itu ada 7.84, padahal kita masih menyediakan kuota lebih,” lanjutnya.
Baca Juga: HUT Bhayangkara, Ini Keinginan Helldy Untuk Kepolisian di Cilegon
Ia menjelaskan jumlah lulusan SD tidak semua daftar ke Negeri. lulusan SD sebanyak 7.676 orang, lulusan SMP sebanyak 4.572 orang. total sekolah negeri dan swasta, SD terdapat 183 sekolah, SMP terdapat 53 sekolah.
“SMP negeri hanya 15 sekolah, dan satu sekolah SMPN satu atap di gunung batur, itu negeri ya bukan smpn 16. peserta didiknya dari rumah disekitar sana aja ya, fasilitasnya bagus, itu di gunung. kemarin sudah kita rehab juga,” jelasnya.
Adapun SMP Negeri yang masih kekurangan murid seperti SMPN Satu Atap. Heni mengungkapkan di sekolah tersebut muridnya sedikit, untuk kelas 7 hanya 9 orang, kelas 8 hanya 11 orang, kelas 9 hanya 10 orang.
“Data lulusan SD kenapa tidak semua masuk kuota negeri, mungkin sebagian sudah ada yang mendaftar ke swasta terlebih dahulu, atau mungkin ke pedantren, keluar kota. sementara lulusan SMP kayanya di Kota Cilegon sebagian besar daftarnya,” ucapnya.
Heni mengimbau kepada para orangtua yang anaknya tidak masuk negeri untuk mendaftarkan ke sekolah swasta. Ia mengatakan masih ada beberapa yang masih buka pendaftarannya sampai saat ini.
Baca Juga: Bakal Digelar Agustus Bulan Depan, KPU Masih Tunggu Aturan Pendaftaran Calon
“Keterbatasan ruang kelas juga di sekolah negeri jadi kuota terbatas. Tapi kasian juga swasta kalau semua masuk negeri. untuk SD justru ini lebih kuotanya. Jangan sampai anak-anak putus sekolah hanya karena tidak masuk sekolah negeri,” katanya. (***)