BANTENRAYA.COM – Ada sebanyak 40 persen warga yang mengajukan pembiayaan Pinjaman Modal Program Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) yang dinamai Pembiayaan Amanah di Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).
Dimana, total hanya ada sebanyak 126 orang yang berhasil mendapatkan dan berhasil di gelontorkan sebanyak Rp704 juta saja.
Kepala Dinkop-UKM Kota Cilegon Didin S Maulana menjelaskan, ada sebanyak 40 persen angkanya atau di kisaran 84 orang yang pengajuannya ditolak setelah proses BI Checking.
Baca Juga: Goda PPP Agar Memilihnya, Bambang Janoko: Jangan Bimbang Karena Ada Bambang
“Sekitar 40 persen lah kisaran angkanya. Itu karena BI Checking bermasalah, karena ada pinjaman yang ternyata punya masalah dan ini kan memang menjadi prosedur dari bank,” katanya, Selasa 25 Juni 2024.
Selain BI Checking, imbuh Didin, ada juga yang mengajukan usianya sudah lebih dari 55 tahun, sehingga akhirnya karena aturan perbankan maka ditolak.
“Itu kami sudah ajukan agar 60 tahun jangan 55 tahun,” jelasnya.
Baca Juga: Banyak Dikeluhan Orang Tua Siswa, Jalur Zonasi PPDB 2024 di Kota Serang Dinilai Tidak Jelas
Selain anggaran di Pembiayaan BPRS, ada juga program pinjaman modal di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Dana Bergulir (PDB) Kota Cilegon. Dimana, yang diterima sebanyak 121 penerima atau hanya total Rp250 juta yang berhasil di gulirkan.
“Ini kalua yang tidak diterima sekitar 90 persen. Nilainya kecil yang penting masyarakat Kota Cilegon,” imbuhnya.
Berdasarkan data Dinkop-UKM Kota Cilegon, anggaran yang direalisasikan program pinjaman modal tanpa bunga dan dengan bunga 3 persen. Dimana, sejak program yang dinamai Kartu Cilegon Sejahtera yang diluncurkan pada 2021 sudah digelontorkan Rp5,95 miliar sampai sekarang.
Baca Juga: Marak Baliho Bacakada Rusak Estetika Kota, Pemda Didesak Tingkatkan Penerapan Perda K3
Total ada sebanyak 1.945 orang pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang mendapatkan program KCS tersebut.
Untuk realisasi dari Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Pengelola Dana Bergulir (PDB) Kota Cilegon pada tahun 2021 sebesar Rp 966 juta dengan 439 penerima, tahun 2022 sebesar Rp1,2 miliar dengan 550 penerima, tahun 2023 sebesar Rp2,8 miliar dengan 709 penerima dan tahun 2024 yang tercatat hingga Juni sebesar Rp250 juta dengan 121 penerima.
Selain melalui UPT PDB, pinjaman tanpa bunga juga masuk program pembiayaan amanah yang disalurkan melalui Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Dimana, terhitung mulai 22 Desember 2023 hingga Juni 2024 sudah terserap lebih dari Rp704 juta dengan 126 peminjam.
Baca Juga: Dapat Tambahan Alokasi, Distan Sebut Ketersedian Pupuk di Banten Melimpah
Atas dasar itu, total dana pinjaman bergulir yang sudah disalurkan sebesar Rp5,9 miliar lebih dengan jumlah penerima sebanyak 1.945 pelaku usaha di Kota Cilegon.
Atau total sudah sebanyak Rp954 Miliar yang digelontorkan sampai Juni 2024 untuk total 247 UMKM.
Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan Walikota Cilegon Helldy Agustian menjelaskan, program pinjaman modal usaha tanpa bunga untuk UMKM itu merupakan realisasi dari salah satu program yang masuk dalam Kartu Cilegon Sejahtera (KCS).
Baca Juga: Daftar Pemilih di Kabupaten Serang Berkurang, Pantarlih Siap Lakukan Pencoklitan
“Didalam KCS ada 4 program, diantaranya bantuan pinjaman modal usaha tanpa bunga untuk UMKM. Sudah ada sekitar 2.000 orang lebih yang mendapatkan bantuan perintisan Rp 1 juta hingga Rp 3 juta dengan bunga 0 persen ini. Karena itu, nilainya akan kita naikkan menjadi Rp 10 juta dengan bunga 0 persen,” pungkasnya. ***

















