BANTENRAYA.COM – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau DPKP Kota Cilegon menyiagakan 3 posko pemadam kebakaran (Damkar) selama musim kemarau.
Ketiga Posko Damkar tersebut diantaranya Posko Citangkil untuk wilayah Kecamatan Citangkil dan Kecamatan Ciwandan.
Kemudian Posko Purwakarta untuk wilayah Kecamatan Purwakarta dan Kecamatan Jombang dan Posko Merak untuk wilayah Kecamatan Pulomerak dan Kecamatan Grogol.
Baca Juga: Mau Lolos Akreditasi Perpustakaan? Coba Penuhi 6 Standar Nasional Berikut
Berdasarkan data, pada 2023 lali ada sekitar 184 kejadian kebakaran. Dimana, kebakaran saat musim kemarau cukup banyak. Bahkan pernah 7 kejadian dalam satu pekan.
Angka itu melonjak dibanding 2022 lalu yang ada sebanyak 84 kebakaran.
Kepala Bidang (Kabid) Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pertolongan Non Kebakaran pada DPKP Kota Cilegon Nuryadin menyatakan, DPKP Kota Cilegon akan maksimal dalam pelayanan.
Baca Juga: Lantik 32.949 Petugas Pantarlih, Ketua KPU Provinsi Banten Titip Pesan Khusus
Dimana pada Juni sampai September nanti masuk musim kemarau dan akan banyak potensi kebakaran lahan dan ilalang.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Cilegon untuk terus mewaspadai dan menghindari aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran, terutama pada musim kemarau,” ujarnya.
“Dimana, api dengan sangat mudah membakar benda kering,” katanya, Senin 24 Juni 2024.
Baca Juga: Gerindra Usung Kader Maju di Pilkada Pandeglang 2024, Jagokan Rifki Hermiansyah
Biasanya, jelas Nuryadin, lahan kering terbakar karena warga membakar sampah dan baranya terbang membakar ilalang.
Bahkan, ada yang sengaja membakar ilalang dan tumbuhan kering untuk pembukaan lahan.
“Kami minta masyarakat tidak membakar sampah diatas lahan kering dan hindari membuka lahan dengan cara dibakar. Jika terjadi atau melihat kebakaran,” jelasnya.
Baca Juga: Rumah Zakat Bersama Banten Raya Distribusikan Superqurban untuk Masyarakat Wilayah Minim Pequrban
Hal sama disampaikan, Kepala DPKP Kota Cilegon AH Jubaedi, pihaknya akan selalu bersiaga selama 24 jam untuk memberikan pelayanan pemadam kebakaran bagi masyarakat.
“Kita sama-sama berdoa agar terhindar dari bencana kebakaran. Meskipun demikian, kami selalu siaga untuk memberikan pelayanan secepat mungkin terhadap adanya peristiwa kebakaran,” ucapnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon menyatakan musim kemarai akan datang pada Juni ini hingga puncaknya di September.
Baca Juga: Tinggal Klik! Link Live Streaming Timnas Indonesia U16 Vs Filipina di Aseap Cup Championship 2024
Untuk itu, BPBD Kota Cilegon mulai memetakan potensi daerah kekeringan yang akan melanda Kota Cilegon.
Adanya kondisi kemarai tersebut berdasarkan informasi BPBD Kota Cilegon dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan dimulainya musim kemarau hingga puncaknya pada Agustus dan September mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cilegon Suhendi menjelaskan, pemetaan dibuat sehingga nantinya antisipasi bisa dilakukan jika terjadi krisis air dan kekeringan.
Baca Juga: Tiga Tempat Tereksotis di Banten, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup
“Kami mulai mitigasi lebih awal. Sesuai prediksi BMKG kemarau sampai Sempember mendatang,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi, papar Suhendi, ia sudah meminta kerjasama dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lain, terutama soal bencana kekeringan baik itu bantuan air dan lainnya.
“Supaya bisa teratasi kalau terjadi kekeringan,” jelasnya.
Baca Juga: SELAMAT! Saldo Gratis Rp100 Ribu Hari ini 24 Juni 2024 Langsung Cair, Klik Link DANA Sekarang
Beberapa daerah yang akan terdampak, tegas Suhendi yakni Kecamatan Pulomerak ada di Kelurahan Suralaya, Kelurahan Lebakgede dan Kelurahan Mekarsari.
Sedangkan di Kecamatan Grogol ada di Kelurahan Gerem, serta di Kecamatan Purwakarta ada di Kelurahan Pabean, tepatnya di Lingkungan Kedurung.
“3 kecamatan ini paling rawan kalau kekeringan. Polomerak, Grogol dan Purwakarta. Jadi antisipasi kami siapkan,” pungkasnya. ***