BANTENRAYA.COM – Kuliah menjadi masa pembelajaran menuju proses pendewasaan, banyak hal positif yang bisa dilakukan semasa perkuliahan misalnya belajar hingga mengikuti organisasi kampus.
Salah satunya dilakukan oleh Lia Nopita Alpiani 20 tahun, mahasiswi semester 4 di Universitas Primagaha Kota Serang, yang membangun usaha buket bernama Buket Serang sambil kuluah.
Dari usaha sambil kuliah itu, dengan omzet penjualan mencapai Rp6 juta sampai Rp12 juta per bulan, pendapatan tersebut tentunya diatas upah minimun regional (UMR) di Banten.
Baca Juga: Timnas Indonesia Dirumorkan Bakal Ikut Kings Cup 2024 yang Diadakan Federasi Sepakbola Thailand
“Karena menurut saya usaha buket atau florist itu merupakan usaha yang tidak musiman, sebab setiap orang memiliki berbagai acara nya tersendiri,” tuturnya.
“Seperti pada saat graduation, pernikahan, perayaan ulang tahun dan berbagai macam acara lainnya,” kata Lia kepada Bantenraya.com, Jumat 21 Juni 2024.
Dalam satu bulan, Lia menerima orderan buket sebannyak 150 sampai 200 pics dengan berbagai model, seperti buket bunga, boneka, snack, rokok, dan buket dalam bentuk uang.
Baca Juga: Cara Cek Khodam Online yang Ramai di Media Sosial, Awas Jangan Kaget Siapa yang Ada di Sisimu
“Untuk harga jual buket sendiri beragam, yang paling murah itu Rp35 ribu dan paling mahal bisa sampai Rp150 ribu per pics,” tutur Lia.
Adapun proses pembuatan buket, Lia lakukan disela kegiatan belajar di kampus, sebab ia hanya membutuhkan waktu rata-rata selama 10 menit sampai 1 jam untuk membuat buket tergantung tingkat kesulitannya.
“Nanti untuk pengiriman biasanya dilakukan cash on delivery (COD) sesuai dengan lokasi pembeli, yang penting masih di area Serang,” paparnya.
Baca Juga: Cara Cek Khodam Online yang Ramai di Media Sosial, Awas Jangan Kaget Siapa yang Ada di Sisimu
Sebagai mahasiswa, tentu saja Lia memiliki banyak keterbatasan terutama dari sisi pendanaan atau modal.
“Karna saya menjalani bisnis ini secara individu, dari mulai upload di sosmed jadi admin hingga mengantarkan barang ke customer, kemudian kendala lain adalah tempat,” ungkapnya.
“Banyak sekali permintaan dari customer yang jauh sehingga kadang saya menolak hal tersebut,” tuturnya.
Baca Juga: Arca yang Ditemukan di Gunung Payung Terkait Kerajaan Apa? Balai TNUK Beri Jawaban
“Padahal kalau saya mempunyai tempat yang strategis mungkin saya mampu menjangkau lebih luas,” ucap Lia.
“Harapan saya nanti ingin membuat toko sendiri, dengan konsep instagramebel dan aesthetic untuk konsep sih sudah terpikirkan cuma sedang mengumpulkan modal dulu,” kata Lia.***