BANTEN RAYA.COM – Pemerintah Kota Cilegon akan melakukan validasi akurat terhadap data kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan warga di Kota Cilegon.
Hal itu, usai banyaknya kepindahan penduduk yang pada akhirnya membuat catatan 1,800 orang kepesertaan hilang.
Validasi sendiri diyakini akan benar-benar membuat data bisa akurat, terutama yang berkaitan dengan bantuan pemerintah untuk BPJS Kesehatan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin menjelaskan, ada sebanyak 1.800 lebih yang pindah. Untuk itu perlu adanya validasi data dari dinas kesehatan dan sosial, terutama yang mendapatkan bantuan BPJS Kesehatan yang iurannya dibayarkan lewat anggaran pemerintah.
“Secara teknis kami akan membuat banyak turunan-turunan, apa yang menjadi perhatian dalam pendataan BPJS, seperti misalnya tiba-tiba masyarakat yang berhenti menjadi kepesertaan dan sebagainya,” katanya dalam acara Forum Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan Utama Kota Cilegon terkait BPJS di Ruang Rapat Asisten Daerah (Asda) Kota Cilegon, Selasa 11 Juni 2024.
Baca Juga: Polda Tetapkah 14 Tersangka Perburuan Badak, Mengaku Bunuh Badak 26 Ekor
Menurut Maman, ada kepindahan-kepindahan masyarakat yang tercatat dari laporan sekitar 1.800 kepesertaan, sehingga ini seharusnya ada validasi data lagi dengan melibatkan lintas kesehatan dan lintas sosial.
“Ini untuk akurasi data juga menjadi perhitungan yang tepat seberapa banyak yang di-cover oleh Pemerintah Kota Cilegon,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Serang dr Adiwan Qodar menyatakan, keikutsertaan masyarakat relatif tidak ada kendala karena sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau semua penduduk sudah memiliki jaminan kesehatan
“Untuk di Kota Cilegon, dengan kepedulian dan visinya Pak Wali Kota (Helldy Agustian-red) memang saat ini relatif tidak ada kendala. Tapi kami tadi mendiskusikan bahwa kita ingin lebih optimal lagi walaupun saat ini untuk Kota Cilegon kategorinya sudah baik dengan UHC,” pungkasnya. (***)

















