BANTENRAYA.COM – Sebanyak 16.628 warga Cilegon mengalami obesitas atau kegemukan.
Kasus obesitas di Kota Cilegon tercatat pada data selama empat bulan terakhir periode Januari hingga April 2024 pada Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon.
Berdasarkan data dari sembilan Puskesmas di Kota Cilegon, mayoritas yang terkena obesitas pada usia produktif 15 sampai 59 tahun sebanyak 12.327 jiwa.
Disusul pada usia dari diatas 59 tahun ada 3.317 jiwa, dan dibawah 15 tahun sebanyak 984 jiwa.
Baca Juga: Hattrick, Uniba Raih Hibah DRTPM Terbanyak se-Kota Serang
Pengelola Program Penyakit Tidak Menular atau PTM pada Dinkes Kota Cilegon Babay Kurniawati mengatakan, tingginya kasus obesitas di Kota Cilegon disebabkan beberapa faktor, salah satunya kurang gerak.
“Berdasarkan dari lingkar perut indeks Massa Tubuh (IMT) itu kan totalnya 16.628 kasus, banyak faktor salah satunya ‘mager’ males gerak, terus minuman dan makanan banyak yang instan,” kata Babay saat dikonfirmasi Bantenraya.com pada Kamis, 6 Juni 2024.
Babay mengungkapkan, bahwa orang yang mengalami obesitas sangat berisiko tinggi terkena PTM, seperti hipertensi, diabetes, struk, jantung dan sebagainya.
“Jadi sangat berisiko, makanya kita tekankan melalui di Puskesmas adanya penyuluhan ke masyarakat baik di dalam maupun luar gedung tentang Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dan PTM,” ungkapnya.
Baca Juga: Luas Sawah di Banten Tergerus 26 Ribu Hektar, Produksi Padi Ikut Merosot
Kasus obesitas meningkat, didapatkan dari data Puskesmas.
Kata dia, dengan adanya kasus obesitas tersebut pihaknya memberikan peningkatkan edukasi dan penyuluhan tentang faktor risiko obesitas di Puskesmas.
Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon Febrinaldo menjelaskan tingginya kasus obesitas di Kota Cilegon dirinya menghimbau dengan mencegah dengan penyuluhan.
“Karena obesitas itu sangat berisiko terkena PTM jadi harus dicegah dengan ‘CERDIK’. Cerdik itu, C-nya itu Cek kesehatan secara berkala; E-nya itu enyahkan asap rokok; R-nya rajin beraktivitas fisik; D-nya diet sehat dan seimbang; I-nya istirahat yang cukup; dan K-nya yaitu kelola stres,” jelasnya.***