BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menahan pencairan dana penyertaan modal sebesar Rp43 miliar untuk PT Agro Bisnis Mandiri (ABM).
Keputusan ini diambil menyusul belum tuntasnya pertanggungjawaban keuangan sebelumnya, dan belum jelasnya arah bisnis perusahaan daerah tersebut.
Gubernur Banten Andra Soni, mengatakan bahwa penyaluran dana tersebut masih ditunda tanpa tenggat waktu yang pasti.
“Ya, selama ini masih kita hold dulu karena ada beberapa hal yang harus ditangani, diselesaikan, dalam rangka membenahi dan memperkuat kembali ABM,” ujar Andra, Rabu (2/7/2025).
Ketika ditanya sampai kapan penundaan ini akan berlangsung, Andra tidak memberikan kepastian.
“Ya, sampai nanti semuanya selesai dan ditangani,” katanya singkat.
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten, A. Dimyati Natakusumah, menambahkan bahwa dana yang ditahan itu bagian dari total penyertaan modal sekitar Rp80 miliar. Pemerintah meminta pihak manajemen ABM lebih dulu menyelesaikan laporan penggunaan dana sebelumnya sebelum pencairan berikutnya dilakukan.
“Iya, jadi uang mereka itu di-hold itu kurang lebih Rp42–43 miliar. Kita minta pertanggungjawaban yang Rp30 miliar sekian itu diselesaikan dulu. Sisanya ini kita tahan, dan insyaallah kemungkinan akan kita revisi juga,” jelas Dimyati.
Menurutnya, sikap kehati-hatian itu diambil karena ada potensi kerugian besar bila dana terus dikucurkan tanpa perbaikan internal.
Baca Juga: Pemkot Cilegon Terapkan Aturan Larangan Jam Masuk Truk di Jalan Protokol Kota Cilegon
“Saya baca ya, ini ada kecenderungan uangnya akan hilang. Kasihan itu uang rakyat. Saya bilang, nggak bisa. Saya ini orang bisnis, saya baca ini kecenderungannya rugi besar,” tegasnya.
Dimyati menyebut, pihaknya menargetkan agar ABM mampu menunjukkan perbaikan kinerja keuangan. “Saya minta ke mereka, paling tidak bisa sampai menyentuh Rp70 miliar atau Rp65 miliar saja sudah bagus,” ujarnya.
Sebagai bagian dari langkah pembenahan, Pemprov Banten juga berencana mengganti pelaksana tugas (Plt) direksi ABM dengan sosok yang lebih kompeten dan memahami sektor pertanian.
Baca Juga: 697 Ribu Warga Kabupaten Serang Sudah Terdaftar BPJS PBI, 300 Ribu Orang Masih Antre
“Ya otomatis begitu kelihatannya. Kami sementara ini akan mengganti Plt-nya dulu, dengan mereka yang lebih mengerti dan kompeten di bidang pertanian,” kata Dimyati.***