BANTENRAYA.COM – Sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tahun anggaran 2024 mencapai Rp 67,02 miliar atau meningkat 175,40 persen dibandingkan Silpa tahun 2023.
Capaian Silpa terungkap dalam rapat paripurna Raperda laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kota Serang tahun 2024 di ruang rapat paripurna DPRD Kota Serang, Selasa 10 Juni 2025.
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Kota Serang Muji Rohman, didampingi Wakil Ketua I DPRD Kota Serang Roni Alfanto, Wakil Ketua II DPRD Kota Serang Muhammad Farhan Azis, Wakil Ketua III DPRD Kota Serang Hasan Basri, anggota DPRD Kota Serang, Walikota Serang Budi Rustandi, dan Sekretaris Daerah Kota Serang Nanang Saefudin.
Walikota Serang Budi Rustandi mengatakan, pengelolaan keuangan daerah Kota Serang selama tahun 2024 tersaji dalam tujuh jenis laporan keuangan yang disusun berdasarkan peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan.
Ia menjelaskan, realisasi pendapatan daerah tahun 2024 mencapai Rp 1,54 triliun atau 98,63 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan.
“Realisasi pendapatan daerah ini meningkat 1,97 persen jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2023,” ucap dia.
Budi menyebutkan, realisasi belanja daerah tahun 2024 mencapai Rp 1,52 triliun atau 94,49 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan.
Baca Juga: Biaya Operasional Dipangkas, BUMD Tak Boleh Lagi Banyak Seremonial
“Realisasi belanja daerah ini meningkat 0,44 persen dibandingkan tahun dengan realisasi belanja tahun 2023,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, realisasi penerimaan pembiayaan tahun 2024 mencapai Rp 48,61 miliar. Sementara sumber penerimaan pembiayaan ini penggunaan Silpa tahun sebelumnya sebesar Rp 16,11 miliar, dan pencairan dana cadangan sebesar Rp 32,5 miliar.
“Realisasi pengeluaran pembiayaan di tahun 2024 mencapai Rp 5 miliar yang digunakan sebagai penyertaan modal daerah berupa uang kepada Perumdam Tirta Madani Kota Serang,” ungkap Budi.
Budi menerangkan, realisasi Silpa di tahun 2024 membengkak dibanding tahun 2023 lalu.
“Realisasi Silpa tahun 2024 mencapai Rp 67,02 miliar atau meningkat 175,40 persen dibandingkan Silpa tahun 2023,” terang dia.
Nilai aset per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 3,95 triliun atau meningkat 5,24 persen dibandingkan posisi tahun 2023.
Nilai kewajiban daerah per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 24,63 miliar, atau menurun 60,72 persen dibandingkan posisi tahun 2023.
Nilai ekuitas per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 3,92 triliun dibandingkan posisi tahun 2023.
Baca Juga: Pansel Kantongi 3 Nama Calon Sekda Banten, Andra Ngaku Belum Terima Usulan
Jumlah pendapatan laporan operasional tahun 2024 adalah sebesar Rp 1,64 triliun, lebih besar 4,22 persen dibandingkan tahun 2023, dan jumlah beban laporan operasional tahun 2024 sebesar Rp 1,54 triliun, lebih besar 8,61 persen dibanding tahun 2023.
Budi mengaku bangga Pemkot Serang berhasil meraih WTP kedelapan kali secara berturut-turut di tahun 2025.
“Alhamdulilah kita mendapatkan WTP. Dan dari segi pendapatan dan belanja juga naik,” ucap dia.
Ia juga mengakui masih banyak temuan yang harus diperbaiki oleh Pemkot Serang.
“Kalau temuan semua pasti ada. Tinggal nanti kita akan perbaiki terkait pendapatan karena 2026 harus naik lebih signifikan lagi,” katanya.
Budi juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran aparatur sipil negara Kota Serang yang telah bersama-sama bekerja secara maksimal, sehingga berhasil mempertahankan predikat WTP atas laporan keuangan Kota Serang untuk kedelapan kali secara berturut-turut.
“Semoga Raihan opini WTP ini menjadi motivasi kepada kita semua untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja pemerintahan daerah dalam melaksanakan fungsinya,” tandasnya. (***)