BANTENRAYA.COM – Lelang kendaraan dinas milik Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon akan sulit dijangkau masyarakat biasa.
Pasalnya, dalam lelang nanti orang yang mengajukan penawaran harus membeli minimal 10 unit kendaraan dinas baik perorangan atau perusahaan.
Hal tersebut, tentunya akan memberatkan bagi warga secara perorangan yang berminat ikut lelang kendaraan dinas.
Baca Juga: Gelapkan 16 Kendaraan Kredit, Ketua Ormas GRIB Jaya di Banten Ditangkap
Salah seorang pejabat di Pemkot Cilegon yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, jika ingin ikut lelang warga biasa minimal harus mengumpulkan sebanyak 10 orang.
“Jadi ini lelangnya minimal 10 unit untuk perorangan atau perusahaan. Jadi harus patungan karena kalua sendiri pasti berat,” katanya, belum lama ini.
Ia menyatakan, lelang sendiri seharusnya bisa dipermudah. Sebab, masyarakat juga harus bisa terlibat meski hanya ingin membeli 1 kendaraan saja.
Baca Juga: Banyak yang Rusak dan Kalah Saing dengan E-commerce, Plaza Pasar Badak Pandeglang Ditinggal Pedagang
“Harusnya bisa dibuat lebih mudah. Jadi semuanya bisa menikmati dan punya kemampuan,” ujarnya.
Sebelumnya, Walikota Cilegon Robinsar menjelaskan, pihaknya mengadakan apel kendaraan dinas salah satunya bertujuan menegakkan kembali pengelolaan aset yang tertib dan efesien.
“Selama 1 bulan BPKAD sudah mulai mengumpulkan pada tahap pertama ini terkumpul sejumlah 435 unit kendaraan,” ungkapnya.
Baca Juga: TAMAT! Drakor Resident Playbook Episode 12 Berikut Spoiler dan Link Nonton Sub Indo
“Terverifikasi ada 99 kendaraan yang akan segera dilelang, dan kami masih menjalankan pendataan untuk kedepannya dapat memaksimalkan efisiensi kembali,” ungkapnya.
Robinsar menyampaikan, kedepannya pengadaan kendaraan dinas di setiap OPD akan dibatasi.
“Kedepannya kami akan membatasi, hanya Kepala dinas atau Kepala Badan, dan Kepala Bidang saja yang diperkenankan menggunakan kendaraan dinas, serta dibatasi kendaraan operasional di setiap dinasnya,” tuturnya.
Baca Juga: Tengah Malam, Damkar Kabupaten Tangerang Bantu Dompet Warga yang Masuk ke Gorong-gorong
“Ini menjadi konsen kami bersama, bukan hanya fokus terhadap peningkatan PAD, tapi juga efektif dalam pembelanjaan anggaran, untuk menghindari kemubaziran anggaran,” tambahnya. ***