BANTENRAYA.COM – Profesi sebagai seorang barista di suatu kedai kopi memiliki peran penting, tugasnya untuk meracik minuman tersebut supaya para bisa dinikmati oleh para pecintanya.
Selain itu, bisnis Kedai Kopi juga menjadi tren usaha yang banyak diminati terutama kalangan anak muda saat ini. Hal tersebut juga terindikasi dari jumlah produksi kopi di Banten mencapai 2.000 ton per tahun berdasarkan data dari Dinas Pertanian Provinsi Banten.
Meski demikian, upah para barista sangat jauh dari upah minimun yang ditetapkan, skema pembayaran tergantung pemilik usaha kedai tersebut.
Salah satu Barista asal Pandeglang Agam Bagja Kurnia mengatakan, untuk saat ini kisaran bayaran untuk para barista yakni Rp1,2 juta sampai Rp2 juta per bulan. Hal tersebut juga dinilai dari keterampilan dan sertifikasi yang dimiliki oleh barista.
Baca Juga: KPU Banten Gelar Sosialisasi di Desa Pasir Mae, Warga Desa Optimis jadi Zona Hijau Pilkada
“Kalau sejauh ini di wilayah Pandeglang untuk skill seharusnya berpengaruh dengan gaji, karena skill diperoleh dari berbagai pelatihan kemudian memang sudah terakreditas pelatihannya, selanjutnya beberapa barista juga memiliki sertifikat yang seharusnya bisa jadi tolak ukur dari skill itu sendiri sehingga bisa berpengaruh terhadap gaji yang akan didapat,” kata Agam kepada Bantenraya.com, Rabu 14 Agustus 2024.
Selain itu, penentuan gaji barista dapat ditentukan berdasarkan kebijakan owner kedai kopi tersebut, apabila tingkat penjualan mengalami kenaikan barista juga bisa mendapatkan tip tambahan.
“Untuk jam kerja kebanyakan memang dimulai dari sejak sore sampai ke malam, mengikuti jam operasional kedai,” papar Agam.
Barista lainnya asal Kota Serang Alvin Alvian mengaku, mendapatkan upah yang memiliki mendapat upah yang tidak pasti sekitar Rp50.000 hingga Rp75.000 hari sesuai jam kerja.
Baca Juga: Deklarasi Golkar dan PDI Perjuangan Usung Airin – Ade Sumardi Mendadak Batal
“Biasanya pembagian hasil tersebut disesuaikan dengan ramai atau sepinya kondisi kafe dan kemudian dibagi rata dengan teman kerja lainnya, dan dalam satu bulan bisa dapat hingga Rp2,4 juta,” terang Alvin.
Dalam praktiknya, lanjut Alvin setidaknya para barista di kedai kopi harus memiliki ketelitian yang cukup tinggi. Tidak hanya membuat produk minuman kopi, namun seorang barista harus siaga menjadi kasir, mengantar pesanan, membersihkan meja setelah pelanggan pergi, dan melakukan pembersihan toko harian, mingguan dan bulanan.
“Meski begitu, banyak kawula muda yang tertarik menjadi barista karena jam kerja fleksibel dan merupakan pekerja harian,” kata Alvin.(***)