BANTENRAYA.COM – Banten masih kekurangan sebanyak 40 ribu ekor hewan kurban untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah atau 2024 Masehi.
Kekurangan 40 ribu ekor hewan kurban ini, karena permintaan terhadap hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha cukup tinggi.
Kekurangan 40 ribu ekor hewan kurban ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian atau Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid usai melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban di salah satu lapak penjual hewan kurban di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin 10 Juni 2024.
Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, total kebutuhan hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha tahun ini mencapai 80 ribu ekor, namun ternyata yang tersedia hanya sekitar 40 ribu ekor.
Baca Juga: Dewan Minta BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang Tambah CSO
“Dikatakan kami masih kekurangan sekitar 40 ribu ekor baik di situ sapi, kerbau, kambing dan domba,” ujar Agus, kepada Bantenraya.com.
Ia memperkirakan nilai perputaran uang dari puluhan ribu ekor hewan kurban di Banten itu lebih dari setengah triliun.
“Tercatat nilai ekonomi uang berputar sekitar Rp 624 miliar dari penjualan. Makanya kami ingin menjaga seperti Pak Dadang ini. Dia kan satu sisi juga makhluk ekonomi. Ingin untung,” ucap dia.
Agus menuturkan, untuk kekurangan 40 ribu ekor hewan lagi bisa dipasok dari luar Banten.
Baca Juga: 6.000 Lulusan SD Negeri di Kota Serang Terpaksa Lanjutkan Pendidikan ke SMP Swasta
“Itu bisa dari Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan NTB. Untuk lokalnya masih kekurangan,” tuturnya.
Agus menjelaskan, pihaknya pun melakukan pembinaan kepada peternak hewan kurban di Banten.
Hal itu dilakukan karena kebutuhan hewan kurban tiap tahun di Banten meningkat untuk berkurban.
“Jadi berbanding lurus yang kami tingkatkan domba di Banten juga dengan permintaan. Sehingga bisnis domba tidak pernah jenuh, karena sudah dijamin setiap tahun seperti itu.
Peningkatannya hampir 5-10 persen karena ini kita bagus. Kita bebas dari isu PMK, NSD, dari covid, dan dunia Banten sudah mulai menggeliat,” terang Agus.
Agus mengklaim hewan kurban di Banten bebas dari penyakit berbahaya seperti PMK, cacar LSD, dan juga antraks.
“Kami pastikan kepada publik masyarakat yang ingin membeli hewan qurban di Banten dipastikan bebas dari tiga penyakit tersebut. Dibuktikan dengan juga dengan pangan.
Sehingga kenyamanan batin umat muslim di Banten untuk membeli hewan qurban kami pastikan yang berada di wilayah hukum Banten aman, utuh dan halal,” klaimnya.
Baca Juga: Disperindag Kota Cilegon Klaim Tak Ada Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram
Agus pun mengaku sudah melakukan pemantauan di seluruh lapak hewan kurban di Banten sejak tanggal 5 Juni 2024 yang disebar di kabupaten kota.
“Kami dibagi dengan jumlah lapak 1.000 lapak. Kami pastikan semua lapak yang ada di Banten baik proses dari kabupaten kota pengusulan kepada kami tentang rekomendasi masukan ke Banten.
Sehingga semua sudah melewati tahapan yang ketat dan berlapis dan kami juga pastikan semua lapak yang ada di Banten sudah memenuhi syarat semua,” akunya.
Agus mengimbau kepada seluruh peternak hewan kurban dan penjual hewan kurban untuk menjaga sanitasi kesehatan di lingkungannya.
Baca Juga: Cegah Siswa Titipan Orang Dalam, Inspektorat Kabupaten Serang Bakal Pelototi Pelaksanaan PPDB
“Bagaimana pun juga hewan asal datang butuh waktu datang. Tentu dia akan stres dengan lingkungan yang baru. Mari dibuat nyaman, dibuat Kesawan hewan dengan lingkungan yang nyaman, pakan yang cukup, air yang cukup dipastikan hewan tidak akan stres pembeli juga nyaman,” pungkas dia. ***