BANTENRAYA.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, menemukan sebanyak 516 lembar uang yang diragukan keasliannya atau uang palsu selama Ramadan 2024.
Dari jumlah tersebut, terdapat 277 lembar pecahan Rp100 ribu, Rp229 lembar pecahan Rp50 ribu, 7 lembar pecahan Rp20 ribu dan tiga lembar pecahan Rp10 ribu.
Mengutip dari laman Bank Indonesia, berikut cara membedakan uang asli dan palsu dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) atau perbedaan uang asli dan palsu.
Baca Juga: Pandeglang Mencekam! Ustadz Dikeroyok Penagih Bank Keliling, Ormas Ramai-ramai Sweeping
1. Dilihat
Perubahan warna benang pengaman pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000, perisai logo BI pada pecahan Rp100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000.
Menemukan angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, dan gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.
2. Diraba
Setelah memperhatikan uang dengan saksama, selanjutnya rabalah uang yang dicurigai.
Baca Juga: Cegah Kecurangan, Diskoumperindag Kabupaten Serang Periksa Takaran SPBU
Secara tekstur akan terasa bagian uang yang kasar, yaitu pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA. Tuna netra bisa meraba kode tuna netra (blind code) di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nilai nominal dan asli atau tidaknya uang kertas.
3. Diterawang
Setelah memperhatikan dan merabanya, cara membedakan uang asli dan palsu berikutnya yakni angkatlah uang dan arahkan pada cahaya.
Masyarakat bisa menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu, dan logo BI yang akan terlihat utuh.
Baca Juga: Dishub Kerahkan 132 Personel, Pemudik Diimbau Waspadai Kemacetan di Serang Timur
Supaya bisa mengetahui ciri-ciri uang palsu, masyarakat harus memahami terlebih dulu ciri uang asli berikut ini.
– Rupiah memiliki tanda air berbentuk pahlawan Indonesia. Tanda air bervariasi tergantung dari pecahan uang tersebut.
Material uang kertas Rupiah adalah serat kapas yang memiliki sifat relatif elastis dan tidak mudah sobek.
Baca Juga: Bukan Lagi Eskul Wajib untuk Siswa, Pramuka Lebak Tolak Peraturan Permendikbudristek
– Terdapat benang pengaman pada pecahan Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000. Pada dua pecahan terakhir, masyarakat dapat melihat benang pengaman yang berpendar terkena sinar matahari.
-Desain, warna dan ukuran uang Rupiah memiliki sifat yang terang dan jelas.
-Terdapat logo rectoverso BI pada pecahan Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000. Logo rectoverso sendiri adalah gambar tersembunyi berlambang BI pada sisi depan uang kertas.
Baca Juga: Kwarcab Cilegon Setuju Pramuka Tidak Diwajibkan Bagi Siswa, Ternyata Ini Alasannya
– Perbedaan uang palsu dan asli selanjutnya adalah adanya gambar pahlawan bila uang kertas diterawang dari sudut tertentu.
Nah itulah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memastikan uang yang diterima adalah uang yang resmi edar. Semoga bermanfaat.***