BANTEN RAYA.COM – Empat dari 11 anggota Team Tubruk 134 Kabupaten Serang yang diamankan Satreskrim Polres Serang, pada Jumat 1 Maret 2024 dilakukan penahanan. Kelompok remaja tersebut, melakukan kejahatan jalan dengan senjata tajam di wilayah Kecamatan Kragilan dan Ciruas.
Kelompok remaja Team Tubruk 134 Kabupaten Serang tersebut merupakan gabungan dari sejumlah pelajar asal SMK Insan Mulya, SMAN 1 Carenang, SMA Plus Gemilang, SMAN 1 Kibin dan SMAN 1 Cikande.
Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniady mengatakan belasan remaja itu diamankan saat hendak melakukan aksi kejahatan jalanan, dengan membawa senjata tajam jenis celurit dan stik golf.
“Kesebelas tersangka terlibat geng motor yang membawa senjata tajam dan melakukan pengeroyokan,” katanya saat ekpose di Mapolres Serang, Senin (4/3)
Andi menjelaskan, dari 20 anggota geng motor 11 orang berhasil diamankan. Namun dari belasan remaja itu, 7 diantaranya masih di bawah umur sehingga tidak dilakukan penahanan. Sedangkan empat lainya, yakni, DS, DR, AR, AD dilakukan penahanan karena sudah dewasa.
Baca Juga: Arief Rivai Madawi Disebut Terima Uang Rp6 Miliar dan 1 Juta USD, Anggota Polda Banten Ikut Terseret
“Tapi semuanya kita proses hukum, tapi yang anak di bawah umur menggunakan sistem pradilan anak,” jelasnya.
Andi menerangan, terungkapnya kasus geng motor Team Tubruk 134 Kabupaten Serang tersebut bermula dari patroli siber di media sosial. Dalam patroli itu, penyidik menemukan akun instagram yang melakukan live streaming denhan menenteng-nenteng celurit.
“Tujuan mereka live untuk mengundang geng lain di medsos, apabila menemukan mereka tawuran,” terangnya.
Namun, Andi menjelaskan gerombolan remaja tanggung itu tidak menemukan geng motor lain. Sehingga geng motor Team Tubruk 134 itu menyasar masyarakat yang tidak bersalah.
“Ada dua masyarakat yang menjadi korban, yaitu warga Kragilan dan Ciruas. Kedua orang itu disabet menggunakan celurit,” jelasnya.
Sementara Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko mengatakan, penindakan berandalan jalanan di wilayah hukumnya, dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan, sehingga masyarakat bisa dengan aman menjalankan ibadah.
“Ini untuk menjaga ketertiban di masyarakat apalagi menjelang ramadhan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Condro meminta masyarakat, khususnya orangtua dan guru-guru agar dapat mengawasi anak-anaknya, supaya tidak terlibat kejahatan jalanan yang cukup meresahkan masyarakat.
“Saya meminta masyarakat untuk terus mengawasi anak-anaknya,” pungkasnya. (***)
 
			














