BANTENRAYA.COM – Potensi kekeringan dan krisis air mulai mengancam di Kota Cilegon.
BPBD Kota Cilegon memperkirakan dalam waktu beberapa bulan kedepan kekeringan berpotensi melanda karena memasuki musim kemarau.
Dalam menghadapi kekeringan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon juga menyiapkan pengeboran 16 titik sumur bor untuk memastikan aliran air untuk masyarakat.
Baca Juga: Tak Punya Sertifikat Veteriner, Jangan Harap Hewan Ternak Bisa Masuk ke Kabupaten Serang
Kepala BPBD Kota Cilegon Suhendi menjelaskan, sudah ada kajian untuk bagaimana menghadapi musim kemarau, terutama krisis air yang berpotensi melanda.
“Akan ada kerjasama yang dibangun melibatkan industri untuk berpartisipasi mengantisipasi kekeringan dan krisis air,” katanya, Rabu 15 Mei 2024.
Suhendi menyampaikan, masih ada beberapa titik kekeringan yang akan melanda, sehingga itu butuh antisipasi.
Baca Juga: Pabrik Petrokimia Chandra Asri Group Jalani Pemeliharaan Terjadwal, Dilakukan 55 Hari Kedepan
Akan tetapi, beberapa sudah dilakukan pengeboran bekerjasama dengan industri dan juga anggaran pemerintah.
“Ada di Kecamatan Polomerak dan Gerem. Tapi beberapa sudah ada pengeboran,” jelasnya.
Kabid Pengelolalan Sumberdaya Air, Ari Minum dan Drianase DPUTR Kota Cilegon Edi Hilfiandi menjelaskan, saat ini sudah ada 16 program belasan sumur bor yang disiapkan Pemkot Cilegon.
Baca Juga: Update Kasus Korupsi PIP Kota Serang, Staf Ahli Komisi X DPR RI Bongkat Asal Usul Program
“2 titik sudah jalan lagi Gempol Kulon sama lingkungan Baru Kelurahan Taman Sari. Sisanya belasan lainnya ada yang sudab lelang dan menunggu kontrak,” katanya.
Edi menyatakan, Pemkot Cilegon pada 2024 akan berupaya meminimalisir titik krisis air yang ada, sehingga masyarakat bisa terbantu.
“Kami berupaya meminimalisir. Sebab, air ini kebutuhan pokok dan sekarang memasuki musim kemarau,” ucapnya.
Baca Juga: Spoiler Secret Ingredient Episode 4 Sub Indo: Gegara Ini, Maya Murka dengan Jack?
Edi menyatakan, untuk program satu sumur menghabiskan kurang dari Rp200 juta pertitik. Dimana anggaran tersebut merupakan program dari DPUTR dan ada beberapa dari Program Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kota Cilegon
“Dibawah Rp200 juta. Ada beberapa pokir,” pungkasnya. ***
 
			














