BANTENRAYA.COM – Pemprov Banten diminta untuk mengevaluasi jurusan-jurusan di SMK yang sudah tidak relevan dengan tuntutan zaman dan perkembangan teknologi informasi saat ini.
Bila tidak, maka SMK akan terus melahirkan lulusan-lulusan yang tidak siap dengan kondisi di lapangan dan menyumbangkan pengangguran.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten Furtasan Ali Yusuf mengatakan, dunia berkembang dengan sangat cepat dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang teknologi informasi.
Baca Juga: Mitsubishi Luncurkan Pajero dan XPander Cross Limited Edition, Cuma Diproduksi 800 Unit
Dengan perkembangan-perkembangan ini memunculkan peluang dan tantangan baru.
Peluang dan tantangan ini harus diperhatikan oleh Pemprov Banten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten untuk mengevaluasi jurusan di sekolah-sekolah, khususnya SMK.
Jangan sampai SMK hanya melahirkan lulusan namun secara kompetensi tidak diperlukan oleh dunia kerja.
“Karena itu perlu ada evaluasi pada jurusan-jurusan yang sudah jenuh,” kata Furtasan.
Baca Juga: Big Match Liga Inggris Manchester United vs Arsenal, The Gunners Menopang Beban Berat
Ia mengatakan, jurusan-jurusan seperti perkantoran dan sebagainya sebaiknya tidak lagi dibuka karena orang saat ini sudah bisa mengerjakan pekerjaan perkantoran bila hanya memerlukan skill mengoperasikan software office.
Jurusan-jurusan semacam itu sebaiknya diperbarui dengan jurusan lain yang banyak dibutuhkan.
Jurusan permesinan dan kelistrikan menurutnya masih akan tetap relevan karena ke depan kedua keahlian ini masih banyak dibutuhkan.
Apalagi masih banyak bengkel yang tetap membutuhkan keahlian pada permesinan dan kelistrikan.
Atau paling tidak, dalam konteks wilayah Provinsi Banten, maka jurusan di SMK harus bisa yang terkoneksi dengan kebutuhan industri yang ada di wilayah Banten.
Misalkan, karena di Kota Cilegon ada pabrik kimia, maka sebaiknya membuka jurusan kimia di SMK yang mengarahkan pada skill yang dibutuhkan oleh perusahaan kimia tersebut.
Baca Juga: Ending The Perfect Strangers Versi Wattpad, Alexa dan Liam Bisa Bersama?
“Sehingga ketika lulus bisa langsung bekerja,” katanya.
Dengan cara ini, kata Furtasan, juga akan membantu mengurangi angka pengangguran di Provinsi Banten.
Sebagaimana rilis yang diungkapkan BPS Provinsi Banten, pada tahun 2024 ini pengangguran di Provinsi Banten menduduki peringkat pertama di Indonesia.
Baca Juga: UPDATE! Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Ciater, Ternyata Bukan 10 Orang
Terkait program link and match yang sempat digelar Pemprov Banten, Furtasan mengatakan, selama ini program tersebut masih berupa kegiatan formal seremonial.
Bahkan itu belum betul-betul dirancang agar peserta didik bisa langsung masuk ke dunia kerja sesuai dengan keahlian yang didapatkan di sekolah. Padahal, secara ide program ini menarik. ***