BANTENRAYA.COM – Provinsi Banten kembali menduduki peringkat pertama sebagai Provinsi paling tidak bahagia di Indonesia berdasarkan hasil survei GoodStats.
Dalam hasil survey tersebut, Provinsi Banten mendapat perolehan nilai sebesar 68,08. Angka tersebut jauh di bawah Provinsi Papua yang mendapat nilai sebesar 69,74.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat atau Pj Gubernur Banten Al Muktabar merasa heran dan mempertanyakan dasar penilaian survei yang dilakukan oleh GoodStats tersebut.
Pasalnya, kata dia, indikator dan metodologi penilaian atas hasil survei tidak diketahui. Sehingga pihaknya merasa heran dengan adanya hasil survei tersebut.
Baca Juga: DinkopUKM Kota Cilegon Siap Fasilitas Sertifikat Halal Bagi Pedagang Bakso
“Terkait itu, makanya itu selalu kita menayakan, yang tidak bahagia itu siapa, dan dimana. Kemudian apanya yang membuat tidak bahagia,” kata Al Muktabar kepada Banten Raya, Selasa, 23 April 2024.
Menurutnya, saat ini Badan Pusat Statistik atau BPS sudah memberhentikan survei terkait indeks kebahagiaan masyarakat sejak 2021 lalu.
Al Muktabar menuturkan, bila memang diperlukan, pihaknya akan mengadakan hiburan untuk membuat masyarakat Banten bahagia.
Sebab, kata dia, saat ini Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten tengah gencar melakukan pembangunan dan perbaikan akan hal-hal mendasar di masyarakat.
Baca Juga: Persiapan HUT Kota Cilegon ke-25, Walikota Helldy Agustian Kumpulkan Pejabat
“Makanya kita bingung, atau kalau perlu saya harus menari, saya akan menari, saya akan siapkan hiburan-hiburan untuk itu (membuat masyarakat bahagia),” ujarnya.
Kendati demikian, Al Muktabar mengatakan, hasil survei tersebut akan menjadi evaluasi Pemprov Banten dalam membuat kebijakan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
Sehingga, kata dia, diharapkan dengan adanya kebijakan-kebijakan yang merujuk pada kesejahteraan, dapat meningkatkan kebahagiaan masyarakat.
“Hal-hal yang menjadi pendapat publik akan terus kita giatkan, karena pada dasarnya kebahagiaan itu relevan dengan kesejahteraan, konsepnya itu. Maka kita akan terus giatkan kebijakan-kebijakan yang berdampak langsung kepada masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga: Yuk Daftar PPK dan PPS Pilkada Kota Cilegon, Segini Gaji Ketua dan Anggotanya
Sementara itu, secara terpisah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda Provinsi Banten Mahdani mengatakan, pihaknya juga turut mempertanyakan apa indikator-indikator penilaiannya dan apa yang menjadi landasaran dasar sistem survei tersebut.
Sebab, kata dia, jika tidak ada landasan dasarnya, maka hasil survei itu perlu dipertanyakan.
“Itu kita bingung juga, apa yang menjadi indikatornya, karena saat ini BPS kan sudah tidak lagi menilai indeks kebahagiaan itu. Makanya kita bertanya-tanya, apa yang menjadi dasar penilaiannya? Kalo gak ada dasarnya kita bingung juga,” kata Mahdani.
“Kalau ada indikator-indikatornya, kan kita bisa perbaiki,” imbuhnya.
Baca Juga: Optimalkan Penanganan Bencana di Lebak, Kelompok Masyarakat Siaga Bencana Dikukuhkan
Diketahui, GoodStats merilis hasil survei 10 Provinsi paling tidak bahagia di Indonesia.
Disebutkan bahwa, Provinsi Banten menempati urutan pertama sebagai provinsi paling tidak bahagia di Indonesia.
Faktor-faktor seperti ketimpangan penduduk, tingginya angka pengangguran, dan kesejahteraan masyarakat dianggap menjadi penyebab ketidakbahagiaan di Provinsi Banten.
Sebelumnya, pada tahun 2021 lalu, BPS RI juga sempat merilis data provinsi yang paling rendah indeks kebahagiaannya se-Indonesia dan Provinsi Banten adalah Provinsi pertama yang paling tidak bahagia.***















