BANTENRAYA.COM – Pihak Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan PT ASDP Indonesia Ferry menjanjikan awal akan ada sebanyak 70 kapal yang dioperasikan untuk pemudik Jawa ke Sumatera.
70 kapal tersebut yakni di Pelabuhan Merak menuju Bakauheni sebanyak 55 kapal, Pelabuhan Ciwandan menuju Bakauheni 10 kapal dan Pelabuhan BBJ Bojonegara menuju Pelabuhan BBJ Muara Pilu 5 kapal.
Namun, faktanya sejak 2 April lalu sampai pada puncak arus mudik 6 April tengah malam, rata-rata kapal yang dioperasikan pihak ASDP hanya paling banyak hanya rata-rata 39 unit kapal per harinya.
Baca Juga: Dampak Tumpukan Limbah di Pulampel Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp60 Juta
Bahkan, saat puncak arus mudik pada Sabtu 6 April 2024, hannya ada 39 kapal saja untuk melayani pemudik yang sudah mulai padat dan macet di dalam Tol Tangerang Merak.
Berdasarkan data resmi yang selalu dirilis PT ASDP baik itu dari Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Arifin dan General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Utama Merak Suharto rata-rata kapal hanya 39 unit yang dioperasikan.
Secara data yakni berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam pada periode 06 April 2024 hingga pukul 23.59 WIB atau H-4, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 39 unit kapal.
Baca Juga: Duel Big Match Liga Inggris Berakhir, Man United dan Liverpool Puas Bermain Imbang
Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam pada periode 05 April 2024 hingga pukul 23.59 WIB atau H-5, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 33 unit kapal.
Berdasarkan data Posko Bakauheni selama 24 jam pada periode 04 April 2024 hingga pukul 23.59 WIB atau H-6, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 35 unit kapal.
Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam pada periode 03 April 2024 pukul 08.00 WIB hingga 04 April 2024 pukul 08.00 WIB) atau H-7, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 44 unit kapal.
Baca Juga: Kocak! Cerita Warga PCI Cilegon Mudik ke Sumatera Masuk Tol, Terjebak Macet Hingga 10 Jam di Jalan
Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam pada periode 02 April 2024 pukul 08.00 WIB hingga 03 April 2024 pukul 08.00 WIB) atau H-8, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 39 unit kapal.
Sebelumnya, saat Rapat Koordinasi pada Kamis 14 Maret 2024, dalam keterangan resminya disebutkan jika rencana di lintas Merak menuju Bakauheni dioperasikan 55 kapal di dermaga ekspres dan reguler.
Sementara lintas Ciwandan menuju Bakauheni disiapkan 10 kapal dan BBJ Bojonegara menuju BBJ Muara Pilu akan dilayani 5 kapal sebagaimana keterangan resmi di laman resmi asdp.id.
Baca Juga: Pemudik Tak Bertiket Diputar Balik di Pelabuhan Merak, Kebingungan dan Mulai Cari Tiket Ilegal
Minimnya pelayanan jumlah kapal yang tersedia menjadi salah satu faktor dugaan kemacetan parah yang terjadi di Pelabuhan Merak hingga mengular di Tol Tangerang – Merak.
Sebab, kepadatan di Pelabuhan Merak membuat pada akhirnya kendaraan terpaksa dilakukan penyekatan atau Delaying Sistem Buffer Zone di Rest Area KM 43, KM 68, Lahan Munic, dan Cikuasa Atas, dan beberapa lainnya sebagaimana keterangan resminya PT ASDP saat acara Media Gathering Angkutan Lebaran ASDP 2024, Rabu 3 maret 2024.
Namun, fakta mencengangkan disampaikan PT ASDP sendiri, dimana dalam keterangan resmi di media milik ASDP, jumlah kapal sama sekali tidak sesuai rencana yang diharapkan.
Data terbanyak rata-rata kapal yang diberikan yakni hanya 39 kapal saja per harinya. Berikut data nya:
1. Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam pada periode 06 April 2024 hingga pukul 23.59 WIB atau H-4, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 39 unit kapal.
2. Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam pada periode 05 April 2024 hingga pukul 23.59 WIB atau H-5, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 33 unit kapal.
3. Berdasarkan data Posko Bakauheni selama 24 jam pada periode 04 April 2024 hingga pukul 23.59 WIB atau H-6, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 35 unit kapal.
4. Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam pada periode 03 April 2024 pukul 08.00 WIB hingga 04 April 2024 pukul 08.00 WIB) atau H-7, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 44 unit kapal.
5. Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam pada periode 02 April 2024 pukul 08.00 WIB hingga 03 April 2024 pukul 08.00 WIB) atau H-8, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 39 unit kapal.
Baca Juga: Sudah 150 Ribu Orang Menyeberang dari Pelabuhan Merak, Penumpang Terjebak Macet hingga 8 Jam
Untuk mengatasi kepadatan kendaraan yang macet hingga diperkirakan 19 kilometer di Tol Tangerang Merak khususnya mulai dari Pintu Tol Merak sampai Pintu Tol Cilegon Timur, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar rakor terbatas sekaligus peninjauan dan pemantauan pelayanan Arus Mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Merak, Banten pada Minggu 7 April 2024.
“Kita akan mengambil kebijakan untuk sekarang ini kapal dari Merak ke Bakauheni hanya untuk menurunkan penumpang, dan akan langsung kembali ke Merak. Kemudian untuk layanan bongkar dan muat dilakukan hanya dari Ciwandan ke Bakauheni atau Ciwandan ke Panjang,” ujar Menko PMK Muhadjir.
Baca Juga: Nonton Lovely Runner Episode 1 Sub Indo: Kim Hye Yoon Jadi Penggemar Berat Byeon Woo Seok
Namun, menurut Menko pihaknya masih akan melihat perkembangan dari kebijakan itu. Mengingat saat ini trafik pemudik masih cukup tinggi.
“Akan dilihat perkembangannya, sementara ini tidak ada lagi skema 7-3 atau 4-3 tidak ada, kemudian untuk layanan bongkar muat itu hanya dari Ciwandan ke Bakauheni, atau ke Panjang, ” kata Menko Muhadjir lagi.
Menhub Budi Karya mengatakan bahwa dalam mengurai kepadatan di Merak, pihaknya akan memaksimalkan pengoperasian Pelabuhan Panjang, Lampung sebagai jalur alternatif penyeberangan untuk melayani pemudik ketika terjadi kepadatan.
Baca Juga: H-3 Lebaran, Penumpang Stasiun Rangkasbitung Capai 68.531 Orang
“Kami maksimalkan Pelabuhan Panjang di Tanjung Karang, Lampung. Jadi akan dibuat rute ke Panjang, baik dari Bakauheni maupun Ciwandan. Nanti dipilah peruntukannya. Karena, jika ke Panjang maka menghemat hampir 1 jam perjalanan bagi yang ingin ke Ibu Kota Lampung. Ini sangat positif,” tuturnya.
Selain itu, Menhub juga meminta Kapolda Banten untuk menindak truk ODOL (Over Dimension Overload). Truk ODOL dinilai menghambat laju kendaraan pemudik, sehingga memicu kepadatan.
“Tadi kami ada kesepakatan dengan Kapolda, ada tindakan hukum yang harus kita lakukan terhadap ODOL tanpa terkecuali. Kita minta pemilik untuk mentaati, atau kita akan pinggirkan mereka untuk tidak jalan, karena mereka mengganggu perjalanan mudik kali ini,”ucap Menhub. ***