BANTENRAYA.COM – Banyaknya proses penyekatan yang dilakukan kepada kendaraan pemudik membuat layanan mudik lebaran dikritik banyak pemudik.
Bagi kendaraan roda empat, penyekatan sudah terjadi di 3 rest area yang ada sebagai bentuk delay sistem yang diterapakan.
Belum lagi saat keluar Tol Tangrang – Merak di Cikuasa Atas terjadi lagi penyekatan bagi pengendara.
Lalu, penyekatan berikutnya ada di scan tiket di Dermaga Reguler dan Eksekutif Pelabuhan Merak.
Termasuk juga, pos penyekatan selanjutnya ada di dalam dermaga sebelum kendaraan diarahkan ke titik masing-masing dermaga baik 1,2,3,4,5 dan 7 juga dermaga eksekutif.
Dititik dermagaz kembali mobil di sekat untuk menunggu proses bongkar muat kendraaan dari Bakauheni.
Baca Juga: Sudah 150 Ribu Orang Menyeberang dari Pelabuhan Merak, Penumpang Terjebak Macet hingga 8 Jam
Termasuk juga di Pelabuhan Ciwandan, setidaknya ada 4 kalu pos penyekatan yakni penyekatan awal pemudik motor di jalan masuk pelabuhan.
Lalu, penyekatan kedua di dermaga, selanjutnya penyekatan ke 3 yakni di scan tiket dan penyekatan 4 yakni di dermaga sebelum kendaraan masuk ke kapal.
Minimal untuk pemudik kendaraan roda empat jika dipos penyekatan membutuhkan waktu 1 jam maka sudah hampir 6 jam untuk menunggu dan jalan kembali.
Baca Juga: Nonton Lovely Runner Episode 1 Sub Indo: Kim Hye Yoon Jadi Penggemar Berat Byeon Woo Seok
Jika pemudik motor masing-masih penyekatan membutuhkan waktu 30 menit sampai 2 jam, naka hampir 2 sampai 4 jam menunggu untuk masuk kapal.
Para pemudik mengaku lelang dan ribet dengan penyekatan yang terlalu banyak dilakukan.
“Yah terlalu banyak penyekatan mulai dari tol hingga dermaga. Jadi hampir 8 jam di jalan,” ucap Dedi salah satu pemudik, Minggu 7 April 2024.
Baca Juga: H-3 Lebaran, Penumpang Stasiun Rangkasbitung Capai 68.531 Orang
Belum lagi, menunggu proses sandar dan bobgkar kuat itu butuh waktu sekitar 1,5 jam bongkar dan 1,5 jam muat sudah 3 jam.
Artinya dia butuh waktu 12 jam untuk bisa berangkat naik kapal.
“Yang bongkar muat juga hutuh waktu paling cepat 2,5 jam dan paling lama 3 jam,” ujarnya.
Baca Juga: Resep Kue Kastengel Keju Enak dan Renyah Tanpa Mixer untuk Sajian Lebaran Idul Fitri 2024
Pemudik motor lainnya Wawan menjelaskan, butuh hampir 4 jam untuk bisa naik kapal.
Artinya dijalan 6 jam dan didermaga 4 jam total 10 jam membutuhkan waktu naik kapal.
“Yah lumayan 10 jam. Soalnya di dermaga ada 4 kali pos penyekatan. Masing-masing saat padat bisa 1 jam di pos penyekatan,” tegasnya.
Baca Juga: Drakor Lovely Runner Tayang di Mana? Kim Hye Yoon dan Byun Woo Seok Bintangi drama Time Traveler
Untuk menyelesaikan lamanya kendaran naik kapal dan memangkas waktunya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK) Muhadjir Effendi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar rakor terbatas sekaligus peninjauan dan pemantauan layanan Arus Mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Merak, Banten pada Minggu 7 April 2024.
Ratas tersebut membahas soal mengurai kepadatan puncak arus mudik 2024 yang terjadi selama Sabtu 6 April dan Minggu 7 April 2024.
Menurutnya, kepadatan tersebut harus mampu diurai, salah satunya yakni Kapal yang beroprasi selama arus mudik hanya boleh menurunkan penumpang saja ke Bakauheni lalu langsung ke Pelabuhan Merak kembali.
Baca Juga: Drakor Lovely Runner Tayang di Mana? Kim Hye Yoon dan Byun Woo Seok Bintangi drama Time Traveler
“Kita akan mengambil kebijakan untuk sekarang ini kapal dari Merak ke Bakauheni hanya untuk menurunkan penumpang, dan akan langsung kembali ke Merak. Kemudian untuk layanan bongkar dan muat dilakukan hanya dari Ciwandan ke Bakauheni atau Ciwandan ke Panjang,” ujar Menko PMK Muhadjir, Berikan Kritik le ASDP.
Namun, menurut Menko pihaknya masih akan melihat perkembangan dari kebijakan itu.
Mengingat saat ini trafik pemudik masih cukup tinggi, maka tidak boleh ada lagi proses bongkar penumpang di Merak, hanya boleh di Ciwandan dan Bojonegara.
Baca Juga: Harga Cabai Keriting hingga Daging Melonjak Naik di Pasar Tradisional Kabupaten Serang
“Akan dilihat perkembangannya, sementara ini tidak ada lagi skema 7-3 atau 4-3 tidak ada, kemudian untuk layanan bongkar muat itu hanya dari Ciwandan ke Bakauheni, atau ke Panjang, ” kata Menko Muhadjir lagi.
Menhub Budi Karya mengatakan, dalam mengurai kepadatan di Merak, pihaknya akan memaksimalkan pengoperasian Pelabuhan Panjang, Lampung sebagai jalur alternatif penyeberangan untuk melayani pemudik ketika terjadi kepadatan.
“Kami maksimalkan Pelabuhan Panjang di Tanjung Karang, Lampung. Jadi akan dibuat rute ke Panjang, baik dari Bakahueni maupun Ciwandan. Nanti dipilah peruntukannya. Karena, jika ke Panjang maka menghemat hampir 1 jam perjalanan bagi yang ingin ke Ibu Kota Lampung. Ini sangat positif,” tuturnya.
Selain itu, Menhub juga meminta Kapolda Banten untuk menindak truk ODOL (Over Dimension Over Load). Truk ODOL dinilai menghambat laju kendaraan pemudik, sehingga memicu kepadatan.
“Tadi kami ada kesepakatan dengan Kapolda, ada tindakan hukum yang harus kita lakukan terhadap ODOL tanpa terkecuali. Kita minta pemilik untuk mentaati, atau kita akan pinggirkan mereka untuk tidak jalan, karena mereka menganggu perjalanan mudik kali ini,”ucap Menhub.
Saat ini telah diberlakukan sistem tunda (delaying system) sebagai langkah menyeimbangkan antara kapasitas pelabuhan yang tersedia dengan jumlah kendaraan yang masuk ke dalam pelabuhan.
Baca Juga: Balawista Kerahkan 200 Personel, Pantai Carita Pandeglang Dapat Perhatian Khusus
Sistem tunda ini diberlakukan hingga KM 12 guna mencegah penumpukan di area pelabuhan.
“Saya mengapresiasi semua stakeholder, Kapolda, ASDP, Kapolres, Pelindo. Apresiasi juga saya sampaikan kepada media yang telah menyampaikan informasi kepada masyarakat,” tutur Menhub Budi menambahkan.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengapresiasi pengguna jasa yang telah mempersiapkan perjalanannya dengan baik dan telah membeli tiket sejak jauh hari melalui aplikasi Ferizy.
Baca Juga: Balawista Kerahkan 200 Personel, Pantai Carita Pandeglang Dapat Perhatian Khusus
“Kerjasama dari pengguna jasa membantu ASDP dan stakeholder terkait untuk memperlancar arus mudik lebaran ini. Kami juga sangat berterima kasih kepada pemudik motor yang telah dengan tertib mematuhi arahan petugas lapangan. Dengan demikian, kepadatan di Pelabuhan Ciwandan, secara bertahap dapat terurai,” ujarnya.
Ira mengakui terjadi dinamika pelayanan selama periode Angkutan Lebaran tahun ini, seiring tingginya antusiasme masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dengan kapal ferry, khususnya di lintasan tersibuk, Merak – Bakauheni.
ASDP menerapkan kebijakan situasional terkait tiket ferry hingga tanggal 8 April telah habis terjual untuk semua golongan kendaraan baik layanan ekspress maupun reguler.
Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Idul Fitri 2024, Singkat dan Menyentuh Hati Tentang Kembali pada Fitrah Sejati
“Dan kami tidak pernah bosan untuk mengingatkan pengguna jasa untuk membeli tiket ferry sejak jauh hari, melalui aplikasi Ferizy atau mitra penjualan resmi, dan pastikan bertiket maksimal H-1 keberangkatan serta datang ke pelabuhan sesuai jadwal yang tertera di tiket,” tutur Ira lagi.
Ira menambahkan, kepada seluruh pemudik yang telah tiba di tempat tujuan agar mengatur waktu perjalanan pulang sejak jauh hari dan menghindari kepulangan pada masa puncak arus balik.
“Tiket ferry sudah dapat dibeli H-60, pastikan Anda beli tiket di aplikasi Ferizy, dan segera reservasi tiket pulang supaya tidak kehabisan kuota,” pungkasnya. ***