BANTENRAYA.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang sukses melakukan ujicoba budidaya padi biosalin atau padi yang toleransi terhadap air payau.
DKPP Kabupaten Serang telah melakukan panen padi biosalin seluas 3 hektare di Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara.
Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, pihaknya telah melakukan panen padi biosalin yang merupakan hasil uji coba.
“Yang baru dipanen di Desa Cerukcuk, tapi yang lainnya ada di Desa Tenjoayu dan di Desa Kubang Puji, Kecamatan Pontang,” ujarnya, Rabu, 3 April 2024.
Baca Juga: Rumah Kontrakan Bank Keliling Rusak, Data Nasabah Tercecer
Ia menjelaskan, padi biosalin merupakan terobosan hasil dari penelitian Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BBPSIP).
“Padi biosalin ini tahan terhadap air payau sampai dengan salinitas 15 ppt (part pert thousand). Biasanya per hektar hasilnya sampai 9 ton tapi yang kita panen diperkirakan 7 ton,” katanya.
Suhardjo menuturkan, usia padi biosalis sama dengan padi umumnya yakni 105 hari dari mulai tanam sampai panen.
“Kalau produktivitasnya lebih tinggi padi biosalin ini, karena kalau padi pada umumnya per hektar 5,5 ton. Padi ini juga toleransi air tawar dan tahan terhadap hama wereng,” paparnya.
Baca Juga: Tebing Penahan Tanah di Gardutanjak Kabupaten Pandeglang Longsor
DKPP berencana akan mengembangkan padi yang rasanya pulen tersebut di sekitar pantau utara yang meliputi Kecamatan Pontang, Tanara, dan Kecamatan Tirtayasa terutama yang berdekatan dengan tambak.
“Potensi lahan di sekitar pantura ada 1.200 hektare. Kita upayakan setahun bisa tiga kali panen. Saya juga akan konsen di mina padi juga, jadi padi biosalin kita kasih nila salin. Uji coba ini baru pertama kali di Banten, yang sudah jalan di Karawang, Jawa Barat di sana sama udang vaname,” ungkapnya.***













