BANTENRAYA.COM- Pencarian korban hanyut di Sungai Cisimeut, Kabupaten Lebak pada hari keempat membuahkan hasil. Korban yakni Akira (7) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia berjarak kurang lebih 2 kilometer dari lokasi kejadian, pada Rabu 27 Maret 2024.
Tim SAR yang melakukan pencarian langsung mengevakuasi dan membawa jenazah ke rumah duka di Kampung Babakan Cimarga, Kecamatan Cimarga.
Kepala Basarnas Banten, Heiroe Amira membenarkan bahwa jasad korban kedua yang hanyut di Sungai Cisimeut, pada Minggu (24/3) berhasil ditemukan dengan keadaan meninggal.
“Pencarian keempat, korban kedua Akira (7) yang hanyut di Sungai Cisimeut, berhasil ditemukan. Korban sudah dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke rumah duka untuk segera dikebumikan,” kata dia kepada Bantenraya.com, Rabu 27 Maret 2024.
Ia mengungkapkan, jasad bocah perempuan tersebut ditemukan pertama kali oleh warga Kampung Cirende, Desa Kalanganyar, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, sekitar pukul 08.15 WIB.
Baca Juga: Nah Lho Awas Jangan Main-Main Soalnya Satpol PP Kabupaten Serang Bakal Gusur Warem di JLS
“Karena warga yang tidak mau ambil risiko langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas, kami pun langsung bergegas kesana,” ucapnya.
Selepas ditemukan, lanjut Hairoe pencairan operasi SAR dihentikan dan unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.
“Sebelumnya, korban hanyut di Sungai Cisiemeut, Asila (5) lebih dulu berhasil ditemukan di sekitar pukul 10.15 WIB, di Sungai Ciujung, tepatnya di wilayah Pamarayan, Serang pada Senin (25/3) lalu. Setelah melalui autopsi petugas dari RS Bhayangkara Serang korban sudah dikebumikan pihak keluarga,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama mengingatkan, kejadian hanyutnya dua bocah di Kecamatan Cimarga, harus menjadi perhatian para orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasannya terhadap anaknya saat bermain di aliran sungai.
“Alhamdulilah korban kedua sudah ditemukan. Saya harap kejadian ini harus menjadi perhatian bersama khususnya para orangtua untuk lebih intens dalam mengawasi anaknya main di aliran sungai,” singkat Febby. (***)