BANTENRAYA.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang mengembangkan padi gogo di lahan kering di Desa Bandulu, Kecamatan Anyer.
Selain di Anyer, budidaya padi gogo juga akan dilakukan di KecamatanCinangka, Mancak, Bojonegara, dan di Kecamatan Puloampel.
Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, pada tahun ini Pemkab Serang mendapat program budidaya padi gogo dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Baca Juga: Seminggu Jelang Penutupan, Presiden Jokowi Baru Lapor SPT Secara Elektronik
Program budidata itu dilakukan di lahan seluas 233 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan.
“Untuk di daerah lain yang ada kelapa sawitnya, padi gogo ditanam di bawah tegakan pohon kelapa sawit tapi di kita di bawah tegakan kelapa biasa dan di bawah pohon kopi,” katanya.
“Kita baru tebar 4 hektar di Desa Bandulu, Kecamatan Anyer,” ujarnya, Minggu 24 Maret 2024.
Ia menjelaskan, padi gogo untuk di Kabupaten Serang sebenarnya sudah dikembangkan oleh orangtua dulu termasuk padi kewal namun generasi berikutnya lebih fokus menanam padi di sawah.
“Sekarang kita coba tanam lagi untuk memenuhi kebutuhan cadangan pangan nasional,” katanya.
Berbeda dengan padi pada umumnya yang ditanam di sawah, lanjut Jardjo, padi gogo ditanam di lahan kering dan untuk perairannya mengandalkan air hujan.
“Nanamnya seperti kedelai pakai tunjang atau kayu terus padi dimasukan, enggak disemai dulu seperti padi yang mau ditanam di sawah,” ungkapnya.
Baca Juga: Servis HP Infinix di Kota Serang Meningkat Saat Ramadan Demi Gadget Lancar saat Lebaran
Harjdo mengungkapkan, padi gogo yang ditanam di Kabupaten Serang merupakan hasil rekayasa genetik.
Dengan demikian, tanaman tersebut hanya memerlukan waktu 120 hari atau 4 bulan dari tanam sampai panen, dari biasanya membutuhkan waktu 6 bulan.
“Mudah-mudahan masih ada hujan karena ditanamnya di lahan tadah hujan,” paparnya.
Baca Juga: Soal Peluang Nyalon Walikota Serang di Pilkada 2024, Yedi Rahmat Bakal Istikharah
Ia mengungkapkan, padi gogo yang dikembangkan di Kabupaten Serang merupakan varietas Situ Bagendit dari Jawa Barat yang menghasilkan beras berwarna merah dan putih.
“Jenis padi yang kita tanam lebel ungu jadi bisa dibenihkan lagi nanti hasil panennya. Sekarang kita kasih jatah per hektar 15 kilogram benih,” tuturnya.
Adapun terkait dengan harga jual padi gogo, Hardjo mengaku belum mengetahui termasuk dengan potensi produksi beras tersebut.
“Mudah-mudahan dengan adanya padi gogo ini bisa menambah produksi padi di Kabupaten Serang untuk mengantisipasi berkurangnya lahan pertanian,” katanya.***