BANTENRAYA.COM – Dua orang bersaudara atau kakak beradik di Purwakarta hidup dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.
Kakak beradik ini tinggal di bangunan rumah tua yang berukuran 2×5 meter, tepatnya di Lingkungan Kaligandu, RT 09 RW 04, Kelurahan Purwakarta, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.
Menurut informasi yang Banten Raya dapatkan di lokasi, kakak beradik yang menempati rumah tua ukuran 2×5 meter ini bernama Rohyadi (25) dan Febri (15).
Baca Juga: Dua Minggu Jelang Ramadan, Harga Beras di Pasar Pandeglang Masih Tinggi dan Telur Hampir Tak Terbeli
Mengetahui ada salah satu warganya yang kehidupannya sangat memprihatinkan, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta langsung meninjau ke lapangan.
Sanuji mengatakan, kakak beradik yang tinggal di rumah tua tersebut merupakan anak yatim piatu yang ditinggal mati oleh kedua orangtuanya
“Jadi memang itu bukan rumah, bukan lahan pribadi atau lahan milik keluarga kakak beradik tersebut,” kata Sanuji saat dikonfirmasi, Senin 26 Februari 2024.
Sanuji menjelaskan, sebelum dibangun rumah dan ditinggali kakak beradik tersebut, itu merupakan sebuah lorong yang akhirnya dibangun rumah.
Lorong yang dibangun rumah itu, sambungnya, diapit oleh rumah tetangga dan rumah saudara kakak beradik tersebut.
“Jadi itu dia lorong yang dibangun jadi rumah. Maka bolehlah dipakai, rumah sebelahnya yang merupakan milik saudaranya, ada lorong, silahkan (lorong_red) dipakai ntuk dibangun rumah,” ungkapnya.
Menurut Sanuji, bangunan rumah tua itu tidak dapat memenuhi syarat perbaikan rumah atau masuk kategori rumah tidak layak huni (rutilahu) apabila diajukan ke pemerintah daerah (pemda).
Ia menambahkan, lahan yang digunakan bukan lahan pribadi karena untuk syarat rutilahu tersebut harus merupakan milik sendiri.
“Tidak memenuhi syarat bangun rutilahu kalau dari pemda atau mungkin dari CSR,” jelasnya.
Baca Juga: BLK Komunitas Bani Syarfi Banten, Buka Pelatihan Design Grafis untuk 16 Orang Gratis
Meskipun tidak memenuhi syarat ke pemda maupun CSR, Sanuji mengarahkan, agar hal tersebut dibantu oleh gotong-royong masyarakat sekitar.
“Tapi sebenarnya bisa dibangun oleh swadaya kita. Saya berharap tadi kepada RT, RW bermusyawarah dengan keluarga. Itu rumah sangat tidak layak, dan saya rasa tadi enggak layak banget,” tegasnya.
“Seorang pemuda yang berumur 25 tahun dengan anak sekolah tinggal di lorong, tidak ada kamar mandinya, gak ada dapurnya yang dapur merangkap tempat tidurnya. Maka harus ada solusi, tapi saya berharap keluarganya bisa bermusyawarah dulu. Ini mau direhab di rumah itu, atau mau dikontrakin atau mau dipindahin,” sambungnya.
Baca Juga: Al Bustaniyah Berikan Program Bank Sampah untuk Siswa Siswi Bayar Biaya Sekolah
Terpisah, Tokoh Pemuda Kaligandu Ahmad Ikbal menyampaikan, para pemuda lingkungan Kaligandu sudah pernah mengajukan bantuan ke salah satu perusahaan BUMN yang ada di Kota Cilegon.
Ikbal mengatakan, karena terbentur syarat tertentu, bantuan renovasi rumah untuk kakak dan beradik tersebut belum bisa direalisasikan.
“Kalau respon kelurahan bagus, kemarin juga mengawal untuk dapat bantuan renovasi rumah dari PT KS namun tidak dapat terealisasi,” ujar Ikbal.
Baca Juga: Avenged Sevenfold Akan Konser di Jakarta, Simak Cara Beli Tiket dan Harganya
Tidak putus semangat, Ikbal mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang menggalang dana melalui platform donasi di media sosial
Meskipun belum terkumpul maksimal, namun ia berharap ini bisa meringankan kakak beradik itu untuk memperbaiki rumah yang mereka tempati.
“Kemarin kita akhirnya cari bantuan melalui kitabisa.com, ya namanya juga ikhtiar kita usahakan semaksimal mungkin,” pungkasnya.***