BANTENRAYA.COM – Sebanyak 6 kelurahan di Kota Cilegon mendapat suntikan dana sebesar Rp7,5 juta oleh Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon.
Dana sebesar Rp 7,5 juta itu akan digunakan oleh masing-masing kelurahan untuk menurunkan atau mengatasi risiko stunting di Kota Cilegon.
Adapun kelurahan-kelurahan yang menerima suntikan dana untuk atasi stunting itu terdiri dari, Kelurahan Randakari, Kelurahan Lebak Denok, Kelurahan Bagendung, Kelurahan Bulakan, Kelurahan Kedaleman dan Kelurahan Tegal Ratu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma menyampaikan, dana tersebut merupakan sumbangan dari bapak asuh yang disetorkan ke Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Kota Cilegon.
Baca Juga: Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian yang Habiskan Rp2,2 Triliun dan Bisa Airi 22.00 Hektare Sawah
“Baznas menyalurkan dana 7,5 juta rupiah itu untuk bagaimana mengatur pola makan yang berkaitan dengan gizi seimbang,” kata Lia saat ditemui Bantenraya.com pasca kegiatan Peresmian Dapur Sehat Atasi Stunting atau Dahsyat di Posyandu Anyelir 2, Kelurahan Lebak Denok, Senin, 8 Januari 2024.
Lia menjelaskan, dana tersebut akan dikelola oleh masing-masing kelurahan yang bekerjama dengan Kader Cilegon Mandiri atau KCM di setiap kelurahan untuk menyiapkan makanan yang bergizi untuk anak-anak yang beresiko stunting.
Untuk menyiapkan makanan sehat dan bergizi, sambungnya, para KCM akan didampingi oleh ahli gizi dari Puskesmas.
“Jadi, dana 7,5 juta rupiah itu untuk tiga bulan, di mana akan dibelikan bahan-bahan makanan yang memang tentunya akan diolah oleh para kader,” ungkapnya.
Baca Juga: KPU Pandeglang Temukan 76 Surat Suara Rusak dari Robek, Tanpa Gambar hingga Bernoda
“Para kader yang mengelola, dari mulai belanja dan masak. Nanti para kader juga akan ada daftar menu apa saja yang memang makan-makanan yang sehat,” lanjutnya.
Menurutnya, penyaluran dana tersebut merupakan bagian intervensi dari Pemkot Cilegon dengan tujuan untuk menurunkan angka stunting.
Ia menambahkan, angka stunting Kota Cilegon 2023 masih berada pada angka 19 persen dan diharapkan pada tahun ini angkat tersebut bisa turun.
“Tahun kemarin kan 19,1 persen, dengan berbagai intervensi mudah-mudahan bisa turun. Target nasional untuk tahun ini 14 persen, ya kita harapkan bisa sesuai dengan target itu,” tegasnya.
“Jadi kita akan evaluasi berkaitan dengan data ini, siapa tahu dari 944 itu yang stunting bukan 944, tapi di dalamnya ada resiko yang stunting,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Cilegon Hany Seviatry menyampaikan, kegiatan peresmian Dahsyat ini sebuah langkah optimis untuk menurunkan angka stunting di Kota Cilegon.
Hany mengatakan, selain peresmian dapur sehat ini, bantuan berupa uang dari Baznas Kota Cilegon ini juga menjadi motivasi bagi kelurahan dan para kader untuk semangat mengatasi stunting di wilayah masing-masing.
“Mungkin dana itu tidak bisa mencukupi semua, tapi ini butuh kemandirian dari masing-masing kelurahan untuk bisa mengembangkan dapur sehat ini,” ujar Hany.
Ia menjelaskan, tugas dari dapur sehat ini adalah memberikan contoh menu yang sehat untuk anak-anak yang beresiko stunting.
Menurutnya, dengan adanya dapur sehat ini, para orangtua bisa memberikan makanan yang bergizi kepada anak-anaknya.
“Jadi ini bukan untuk memanjakan orangtua yang anak-anaknya stunting, tapi mereka juga memberikan pengarahan dan pembelajaran menu-menu apa yang baik untuk anak-anak stunting,” tegasnya.
“Insyaallah ini memberikan semangat kepada orangtua yang anaknya stunting, orang lain saja peduli, gimana dia sebagai orangtua lebih peduli lagi,” pungkasnya.***