BANTENRAYA.COM – Kuota pupuk bersubsidi untuk wilayah Provinsi Banten tahun 2024 dipastikan akan mengalami pengurangan oleh pemerintah pusat.
Pengurangan kuota pupuk subsidi tersebut terjadi karena serapan pupuk subsidi yang rendah di Provinsi Banten.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid S mengungkapkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI telah mengevaluasi jumlah kuota pupuk subsidi untuk wilayah Provinsi Banten.
Tahun 2024, jumlah kuota pokok subsidi untuk wilayah Provinsi Banten dipastikan akan mengalami penurunan yang cukup signifikan terutama untuk pupuk urea.
“Pusat mengevaluasi,” kata Agus, Senin, 1 Januari 2024.
Agus mengungkapkan, untuk pupuk urea sebelumnya pada tahun 2023 Provinsi Banten mendapatkan kuota sebanyak 110.000 ton.
Namun untuk tahun 2024 yang akan datang jumlahnya akan berkurang menjadi hanya 56.000 ton.
Sementara untuk pupuk NPK sebelumnya Provinsi Banten mendapatkan jatah kuota 56.000 ton pada tahun 2023.
Baca Juga: Harga Cabai di Kota Cilegon Langsung Naik Pada 1 Januari 2024
Namun pada tahun 2024 jumlahnya mengalami pengurangan menjadi hanya 38000 ton.
“Dari 110.000 ton yang terserap hanya 50.000 ton kurang,” katanya.
Akibat rendahnya sarapan pupuk subsidi tersebut maka pemerintah pusat mengevaluasi dan kemudian mengurangi jumlah kuota pupuk subsidi untuk wilayah Provinsi Banten.
Meski demikian, Agus mengklaim bahwa meski Banten hanya mendapatkan 56.000 ton pupuk urea dan 38.000 ton pupuk NPK namun jumlah itu menurutnya masih bisa mencukupi kebutuhan pertanian di wilayah Provinsi Banten.
Jika pun tidak mencukupi, maka Pemerintah Provinsi Banten masih bisa mengajukan tambahan kuota bila diperlukan dan memang kurang.
“Masih sangat mungkin meminta alokasi ke pusat,” ujarnya.
Agus mengungkapkan, ada dua penyebab utama mengapa pupuk urea di wilayah Provinsi Banten tidak terserap secara maksimal.
Penyebab pertama yaitu adanya fenomena cuaca kemarau panjang yang dipicu oleh fenomena El Nino.
Baca Juga: Dinkes Kota Cilegon Klaim Kasus DBD Tahun 2023 Turun 50 Persen, Faktor Ini yang Jadi Penyebabnya
Akibat situasi ini maka banyak petani di wilayah Provinsi Banten yang kemudian tidak mengolah lahan pertanian mereka sehingga pupuk urea dan NPK tidak terserap.
Penyebab kedua yaitu masih banyak petani yang belum melakukan input data pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok atau RDKK.
Akibatnya pupuk yang ada pun tidak diserap oleh para petani.***
















