BANTENRAYA.COM – PJ Gubernur Banten Al Muktabar kembali mengunjungi Kabupaten Pandeglang dalam rangka mengentaskan jumlah anak stunting di Provinsi Banten
Sasarannya kali ini, adalah ibu-ibu hamil atau bumil yang tergabung dalam kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau PKK Desa Saruni, Kecamatan Majasari, Pandeglang.
Tak sendirian, PJ Gubernur ikut ditemani oleh beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah atau OPD Provinsi Banten dan Penjabat Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Banten, Tine Al Muktabar.
Al Muktabar menjelaskan, kunjungan kali ini adalah masih terkait anak stunting dengan target utamanya adalah pencegahan yang dimulai dari bumil.
Baca Juga: Lebih Pilih Prabowo Ketimbang Ganjar, JB Akhirnya Mengundurkan Diri dari PDI Perjuangan
“Saat ini kita konsen di empat kabupaten yakni, Pandeglang, Serang, Tangerang, dan Lebak. Untuk kunjungan hari ini kita di Pandeglang sambi membawa ribuan pak susu dan butir telur,” kata Al Muktabar, Jumat, 8 Desember 2023.
Lebih lanjut, Al Muktabar mengatakan, angka stunting di Banten sendiri masih dinamis namun relatif menuju baik.
Artinya, meski terus ditekan oleh pemerintah, jumlah anak stunting masih tetap ada.
“Saat ini ada sekitar 26.000 anak stunting yang secara khusus mendapatkan penanganan. Sebanyak 18.000 anak stunting diantaranya progres perbaikan,” ungkapnya.
Baca Juga: 10 Ucapan Hari HAM Sedunia 2023, Cocok untuk Status WhatApp
Selain itu, salah satu langkah yang dilakukan Pemprov Banten untuk mengurangi angka stunting di Pandeglang adalah dengan diadakannya program Dapur PKK.
Melalui Dapur PKK tersebut, bumil atau yang memiliki anak bisa memenuhi kebutuhan gizinya sesuai dengan takaran yang tepat.
“Seperti sekarang ini ada dapur PKK, yang diinisiasi oleh Ibu Ketum PKK pusat, kita saksikan ada suir ayam, mengandung protein vitamin perbaikan gizi anak, lalu berikan telur dan susu,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Eni Yati optimis capaian penurunan stunting di Pandeglang akan maksimal disisa waktu sampai akhir 2023 nanti.
Baca Juga: Prediksi Liga 1 : Dewa United vs Bali United, Misi Tuan Rumah Mengemas 3 Poin Demi Peringkat!
“Kegiatannya sama dengan seperti sekarang memberikan makanan tambahan selama tiga bulan berturut-turut dengan menggunakan dapur PKK untuk mengolah masakannya,” imbuhnya.
Eni Yati menjelaskan, dapur PKK tersebut, nantinya akan dimanfaatkan untuk mengolah makanan mentah yang dilakukan oleh tim Dapur PKK.
“Jadi nanti, baik anak-anak atau ibu hamil akan diberikan konsumsi makanan dalam bentuk matang, dengan menu sudah ditetapkan sampai berakhir di akhir Desember ini,” ucapnya.
Masih kata Eni Yati, jumlah anak stunting saat ini di Pandeglang sendiri ada sekitar 3000 kasus, jika dipersentasekan sebesar 29 persen.
“Untuk penanganannya saat ini kita memang fokus di 10 kecamatan. Salah satunya Majasari karena memang angka stuntingnya cukup tinggi,” ungkapnya.***