BANTENRAYA.COM – Pelajar SMPN 1 Kramatwatu diberi pemahaman tentang keluarga berencana dan pemahaman tentang pengguanaan alat kontrasepsi (alkon).
Pemberian pemahaman tentang keluarga berencana dan jenis-jenis alat kontrasepsi kepada para pelajar tersebut bagian dari program sekolah siaga kependudukan (SSK).
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dindikbud Kabupaten Serang Eeng Kosasih mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan sosialisasi dan pembentukan SSK dari Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang.
“Tujuan dari SSK ini untuk memberikan pemahaman kepada para siswa terkait dengan laju pertumbuhan penduduk,” katanya.
“Kenapa pemahaman ini diberikan agar siswa sejak dini sudah merencanakan tentang keluarga,” ujarnya, Minggu 3 Desember 2023.
Ia menjelaskan, perencanaan keluarga bertujuan untuk mengedukasi para siswa pentingnya program KB dan memberikan informasi tentang berbagai metode alat kontrasepsi yang tersedia.
Baca Juga: Tak Ada Sanksi Dari PDIP, JB Semakin Asyik Kampanyekan Prabowo untuk Pilpres 2024
“Siswa juga diberi pemahaman dampak dari pertumbuhan pendudukan yang berlebihan seperti apa dan sebagainya,” katanya.
Kemudian, SSK juga bertujuan untuk memberikan kesadaran sosial kepada peserta didik mengenai isu-isu kependukan yang di dalamnya termasuk kesetaraan gender dan kesehatan reproduksi.
“Terus juga terkait dengan pembangunan berkelanjutan, pemanfaatan SDA (sumber daya alam), dan perlindungan lingkungan,” paparnya.
Baca Juga: Horison Ultima Ratu Serang Luncurkan Menu Baru, Nasi Bakar Iga Cakalang Khas Serang
Selanjutnya, melalui program SSK tersebut peserta didik didorong untuk berpartsipasi aktif dalam upaya pengembangan kebijakan publik terkait kependudukan dan perencanaan keluarga.
“Paling tidak bisa menciptakan generasi muda yang memiliki pemahaman yang baik serta berperan aktif mempromosikan perubahan positif di masyarakat,” tuturnya.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Serang ini berharap tahun depan SSK bisa dibentuk di seluruh SMP di Kabupaten Serang sehingga pelaksanaan programnya bisa masif dan tuntas.
“Teknisnya nanti bisa dari perwakilan sekolah diberi pelatihan atau workshop, yang sudah dilatih ini bisa memberikan ilmunya kepada guru yang lain yang untuk kemudian menyampaikan ke peserta didik,” katanya.***