PANDEGLANG, BANTEN RAYA – Pandemi Covid-19 menghantam hampir semua sektor. Banyak pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan banyak pengusaha mengalami penurunan omzet. Bila Anda sedang mencari peluang usaha di saat pandemi seperti sekarang, tidak ada salahnya mencoba bisnis yang satu ini, yaitu bisnis talas beneng.
Alan Maulana, pengelola Kampung Talas Beneng di Kampung Cilaja RT 2 RW 2 Kelurahan Cilaja, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten mengatakan, setiap bulan permintaan akan talas beneng terus mengalir meski dalam masa pandemi. Permintaan tidak hanya datang dari dalam negeri melainkan juga dari luar negeri.
“Permintaan buyer (pembeli-red) sampai saat ini masih belum kami penuhi karena kurangnya bahan baku talas beneng,” kata Alan kepada bantenraya.com, Sabtu (14/8/2021).
Alan mengungkapkan, setiap bulan pembeli meminta dikirimkan bonggol dan daun talas beneng. Bonggol talas bisa dikirim masih dalam kondisi utuh dan ada pula yang sudah diolah dan dikeringkan sehingga menjadi gaplek. Pembeli juga meminta daun talas beneng kering untuk ekspor.
Permintaan bonggol talas beneng dalam satu bulan mencapai 50 ton per bulan, sementara permintaan daun talas beneng mencapai 40 ton per bulan. Sampai saat ini, CV Putra Petani Gunung Karang sebagai perusahaan yang memproduksi talang beneng dan mengelola Kampung Talas Beneng masih belum bisa memenuhi permintaan tersebut.
“Kami baru bisa memenuhi 50 persennya saja,” kata Alan.
Karena itu, kata Alan, peluang bisnis ini masih terbuka lebar bagi siapa saja. CV Putra Petani Gunung Karang sendiri menjalin kerja sama dengan petani maupun pengusaha yang tertarik pada usaha budi daya talas beneng.
Saksikan Podcast Meja Redaksi di Banten Raya Channel
Perusahaan ini siap mensuplai bibit dengan harga terjangkau, yaitu Rp1.500 per bibit. Keuntungan yang bisa didapatkan bila menjadi mitra, maka produk dari talas beneng, baik berupa bonggol maupun daun. Bisa dijual ke CV Putra Petani Gunung Karang dengan harga menguntungkan. Sehingga ada kepastian pembelian mana kala talas beneng yang sudah ditanam tiba waktu dipanen. (tohir)
















