BANTENRAYA.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB Kota Cilegon mengakui donasi dari 44 orang tua asuh anak stunting belum seluruhnya terkumpul.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Kota Cilegon Wawan Ihwani mengatakan, donasi dari 44 orang tua asuh anak stunting yang dinobatkan oleh Walikota Cilegon pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke 30 pada 31 Oktober 2023 lalu, belum terkumpul seluruhnya lantaran keterbatasan anggaran.
“Belum semua. Kita menyadari lah karena akhir tahun, kepala OPD juga banyak program yang harus dilaksanakan, saya menyadari itu,” kata Wawan usai kegiatan Diseminasi II Audit Kasus Stunting Kota Cilegon yang digelar di Aula Diskominfo Kota Cilegon, Senin, 27 November 2023.
“Bukan mereka tidak peduli, mereka sangat peduli cuma memang kekuatan anggaran di masing-masing OPD juga berbeda,” katanya.
Baca Juga: Cara Membuat Pecak Bandeng Khas Banten, Lengkap dengan Resep dan Langkah-langkahnya
Dalam penobatan 44 orang tua asuh anak stunting di Kota Cilegon itu, setiap OPD diminta untuk mendonasikan anggaran sebesar Rp 10 juta yang akan digunakan untuk keperluan pemberian makanan tambahan untuk para penderita stunting.
Namun lantaran keterbatasan anggaran, Wawan menyebutkan, untuk setiap kelurahan hanya diminta untuk menyiapkan anggaran Rp 7,5 juta.
Anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk mengcover kebutuhan tambahan lima anak stunting selama tiga bulan.
“Per OPD 10 juta rupiah, cuma karena keterbatasan kita per kelurahan 7,5 juta rupiah untuk mengcover lima anak selama tiga bulan. Sisanya nanti bertahap, karena kalau langsung 10 kelurahan lainnya tidak kebagian dalam rangka pemerataan,” ujarnya.
Baca Juga: Betonisasi Jalan Raya Serang Cilegon Jadi Biang Kerok Universitas Faletehan Kebanjiran
“Idealnya memang yang ada di kelurahan misalnya ada 31 ya 31 diintervensi lewat anggaran tadi, cuma kan gak
bisa dengan kekuatan anggaran yang masih minim juga,” sambung Wawan.
Dengan demikian, Wawan berharap Walikota Cilegon dapat melakukan penekanan terhadap seluruh kepala OPD di lingkungan Pemkot Cilegon untuk dapat memaksimalkan donasi untuk kebutuhan tambahan anak stunting sesuai kesepakatan.
“Kami berharap mudah-mudahan Pak Walikota dan Pak Wakil bisa memberikan penekanan kepada Kepala OPD yang belum menyetor itu,” ujarnya.
Baca Juga: Kedai Susu Pertamilk Joe’s Brother di Kabupaten Pandeglang, Berkonsep Seperti SPBU
“Ini kan bisa diangsur karena ini program untuk tiga bulan ke depan jadi bisa diangsur 3 juta rupiah, 3 juta rupiah, 3 juta rupiah, atau terakhirnya 4 juta rupiah supaya terkumpul 10 juta rupiah per kepala OPD,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sejak penobatan 44 orang tua asuh anak stunting sampai saat ini baru lima orang tua asuh yakni Walikota Cilegon, Camat Purwakarta, Kepala BKPSDM, Bappedalitbang, DP3AP2KB yang menyetorkan donasi.
Dari lima orang tua asuh tersebut, hanya Walikota Cilegon Helldy Agustian yang baru menyetorkan donasi secara full sebesar Rp 10 juta kepada Baznas Kota Cilegon.
Sementara itu, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengaku akan melakukan koordinasi terkait donasi untuk pemenuhan kebutuhan tambahan bagi para penderita stunting yang belum terkumpul tersebut.
“Nanti saya koordinasikan dengan Pak Walikota ya. Saya berharap program beliau bisa dipercepat semua,” ucapnya.
“Tidak hanya OPD, nanti juga pengusaha, orang-orang kaya, lembaga-lembaga zakat. Sisanya masih proses, kita akan percepat insyaallah,” ujarnya.
Ia juga mengakui bahwa program pemberian kebutuhan tambahan bagi penderita stunting melalui 44 orang tua asuh tersebut saat ini belum berjalan secara maksimal.
“Program orang tua asuh kemarin saya lihat di grup terus digerakkan, diingatkan, di data oleh Pak Asisten Dinas ini berapa berapa, dipantau terus, dievaluasi terus. Sudah jalan, tapi belum 100 persen,” pungkasnya.***