BANTENRAYA.COM – Muhammad Teguh Arrosid pria berusia 21 tahun asal Kampung Curuggaru, Desa Kadugemblo, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang menceritakan kesehariannya sebagai seorang pengusaha teh telang.
Produknya sudah terkenal hingga pasar nasional dan mampu meraup omzet 10 juta dalam sebulan.
“Sudah sampai Aceh, Makassar dan pokoknya nasional. Bahkan di Makassar saya punya reseller. Kalo omzet ya naik turun, namanya juga bisnis. Kadang 8 juta kadang sampe 10 juta,” kata Teguh kepada Banten Raya, Rabu, 8 November 2023.
Produk yang Ia tawarkan beragam, mulai dari teh tubruk, teh celup, jamu telang, sirup telang, dan ready to drink.
Baca Juga: Contoh Susunan Upacara Hari Pahlawan 10 November 2023, Lengkap dengan Teks Doa Menyentuh Hati
Menurut Teguh, variasi produk yang Ia tawarkan bisa menjadi daya tarik tersendiri karena konsumen bisa memilih sesuai kebutuhannya.
“Meski banyak variasi, kahsiatnya tentu sama karena bahan dasarnya semua dari bunga telang. Jadi bunga telang ini bisa mengatasi gula darah tinggi, kolesterol, jantung, insomnia, melancarkan datang bulan dan masih banyak lainnya lah,” ujarnya.
Teguh mengungkapkan, awalnya ide bisnisnya datang ketika Ia mengikuti lomba perencanaan bisnis di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atau Untirta Serang.
Setelahnya Ia pun merealisasikan bisnisnya tersebut.
Baca Juga: 20 Contoh Soal Cerdas Cermat Hari Pahlawan 2023, Lengkap dengan Jawabanya Cocok untuk Lomba
“Awalnya ikut lomba business plan. Terus juara dan dari situ saya realisasikan. Bahkan modal awalnya pun dari hadiah lomba itu, sekitar ratusan ribulah awalnya. Sekarang Alhamdulillah udah cukup besar,” ucapnya.
Tepat di belakang rumahnya, kata Teguh, terdapat lahan seluas 1.000 meter yang penuh ditumbuhi tanaman bunga telang.
Dari lahan itu ia memulai, mengolah, dan menjajaki produknya.
Teguh mengaku dirinya bukan berasal dari keluarga petani.
Baca Juga: Gantikan Bella Hadid Jadi BA DIOR, Simak Profil May Tager Lengkap dengan Instagram Sang Model Israel
Namun, covid-19 melanda dan dirinya melihat peluang berdasarkan kebutuhan dari masyarakat.
Bahkan, saat ini Ia sudah memiliki 3 orang karyawan untuk membantu dirinya memproduksi produk teh telangnya.
“Bapak wiraswasta di bidang beton, terus ibu profesinya guru. Jadi di keluarga itu saya satu-satunya yang menjadi petani,” tuturnya.
Teguh berharap akan ada banyak petani-petani muda yang muncul setelah dirinya.
Menurut Teguh, peluang di dunia pertanian masih sangat luas dan hamparan lahan yang tersedia masih subur.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membuat bisnis teh telangnya bisa berkembang seperti sekarang.
“Alhamdulillah dari pemerintah juga benar-benar membantu. Baik itu dari kementrian ataupun dinas. Saya sering dapat penghargaan, jadi dari situ ikut membranding produk saya juga,” pungkasnya.
“Ketika suatu produk menjadi solusi dari sebuah permasalahan, maka produk kita akan dibutuhkan banyak orang,” tambahnya.***

















