BANTENRAYA.COM – Korupsi adalah sebuah tindakan tercela yang masih marak terjadi di negara kita, Indonesia.
Perbuatan korupsi ini seakan menjadi sebuah kebiasaan yang sulit diberantas, apa lagi di kalangan elite pejabat Indonesia.
Oleh sebab itu, kita harus melakukan upaya pencegahan korupsi dengan cara menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada anak sejak dini.
Baca Juga: Gempuran Belanja Online, Ratusan Kios di Pasar Badak Pandeglang jadi Tutup
Dikutip Bantenraya.com dari laman islam.nu.or.id pada Jumat, 23 Mei 2025. Berikut khutbah jumat dengan judul Menanamkan Nilai Antikorupsi kepada Anak Sejak Dini.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِلْإِيْمَانِ، وَوَفَّقَنَا لِطَاعَتِهِ فِي كُلِّ زَمَانٍ، نَشْكُرُهُ شُكْرًا يَجْلِبُ الرِّضْوَانَ، وَنَسْتَغْفِرُهُ إِسْتِغْفَارًا يَمْحُوْ الْعِصْيَانَ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً تَحْفَظُ الْإِيْمَانَ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْإِنْسِ وَالْجَانِّ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَمَنْ سَارَ عَلَى دَرْبِهِمْ إِلَى يَوْمِ الْجَزَاءِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ أَفْلَحَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT
Baca Juga: Aksi Lanjutan DPC GMNI Serang: Soroti Rekrutmen dan Pengadaan Mamin
Segala puji dan syukur, mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT dan mengajak kepada seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Hadirin Sholat Jumat yang Berbahagia
Negara kita, Indonesia tengah menghadapi masalah yang sangat serius. Perilaku korupsi yang seakan terjadi di mana-mana dan dilakukan di hampir setiap lini kehidupan, tanpa terbatas sekat sosial dan kelas ekonomi, mulai dari kalangan masyarakat biasa sampai pejabat negara.
Adapun, salah satu bentuk korupsi yang sering dilakukan adalah mengambil dan mengonsumsi harta yang bukan miliknya.
Baca Juga: Pencanangan HUT 498 Jakarta di Blok M dari 23-25 Mei 2025, Global dan Berbudaya
Padahal perilaku korupsi sangat dilarang keras dalam Islam, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 188:
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya:
“Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 188)
Tindakan korupsi ini harus kita cegah dan lawan, yaitu dengan cara mengajarkan nilai-nilai antikorupsi kepada masyarakat, terutama dimulai dari keluarga kita masing-masing di rumah.
Baca Juga: Pemkot Siapkan Pinjaman Dana Bergulir Sampai Rp 10 Juta Untuk 5 Ribu UMKM
Dalam hal ini, kita harus berusaha menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada anak sejak usia dini. Kita harus berupaya mengajarkan kepada mereka bahwa segala bentuk tindakan yang merugikan orang lain sangat dilarang dalam Islam dan hal ini bisa disebut korupsi.
Mengapa anak sejak usia dini? Karena pada waktu kecil, anak-anak masih dalam keadaan fitrah (suci). Sebagaimana Rasulullah SAW menjelaskan dalam sebuah hadits, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah:
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ،
Artinya:
“Tidak ada satu anak pun yang lahir, kecuali dalam keadaan suci. Maka kedua orang tuanya-lah yang membuat ia menjadi Yahudi, Nashrani dan Majusi.” (HR. Imam Bukhari)
Prang tua harus menjadi teladan yang nyata bagi anak-anak dalam berperilaku jujur dan menghindari perbuatan curang, mengingat bahwa perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua.
Dengan adanya kesadaran bahwa anak terlahir dalam keadaan suci dan polos, maka kita memiliki peran penting dalam membentuk karakter mereka, sehingga kelak mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang berbudi luhur dan bebas dari korupsi. ***


















