BANTENRAYA.COM – Bagi kalian yang belum tahu apa itu Wujudul Hilal yang digunakan Muhammdah untuk menetukan puasa Ramadhan 2024 silahkan baca artikel ini sampai selesai.
Kata Wujudul Hilal mungkin beberapa hari ini sering muncul menjelang puasa Ramadhan 2024 dan pada saat sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba.
Biasanya Wujudul Hilal digunakan oleh Muhammdaiyah untuk menentukan tanggal tanggal penting sepert Ramadhan 2024 dan hari besar Islam lainnya.
Baca Juga: Operasi Pasar di Petir, Beras 3 Ton Langsung Ludes Dalam Tempo 1 Jam
Lantas apasih yang dimaksud dengan Wujudul Hilal di Ramadhan 2024 kali ini? simak informasi selengkapnya sebagai berikut.
Sebagaimana diketahui Muhammadiyah menentukan tanggal puasa Ramadhan jatuh lebih awal dibandingkan dengan yang ditetapkan pemerintah.
Hal itu tidak terlepas dengan metode yang digunakan oleh Muhammadiyah dalam menentukan tanggal-tanggal penting di 2024.
Baca Juga: Sekda Kota Serang Tinjau PSU di TPS 01 dan TPS 24, Nanang Saefudin: Kita Ingin Memastikan…
Namun perlu diketahui ternyata Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1446 H atau puasa 2024 pada 11 Maret 2024.
Alasan Muhammadiyah menetukan awal puasa lebih dulu lantaran masih menggunakan hitungan hisab wujudul hilal.
Untuk mengetahui apa itu Wujudul Hilal silahkan baca pengertiannya dibawah ini.
Baca Juga: Disnakertrans Kota Serang Sebar Informasi Peluang Kerja ke Luar Negeri
Pengertian Wujudul Hilal
Dikutip Bantenraya.com dari muhammadiyah.or.id Wujudul Hilal atau Hisab Hakiki Wujudul Hilal adalah kriteria penetapan awal bulan hijriah yang digunakan Muhammadiyah
Dengan metode ini, bulan kamariah baru dimulai apabila pada hari ke-29 berjalan saat matahari terbenam terpenuhi tiga kriteria berikut secara kumulatif.
Adapun kriteria ini mensyaratkan tiga parameter yaitu:
Baca Juga: Buruan Serbu! Bloods Industries Cilegon Berikan Diskon Setahun dari Jaket Hingga Topi Distro
1. Ijtimak sebelum gurub.
2. Bulan terbenam (moonset) setelah matahari terbenam (sunset).
3. Saat gurub hilal sudah wujud di atas ufuk.
Menjadikan keberadaan Bulan di atas ufuk saat matahari terbenam sebagai kriteria mulainya bulan baru merupakan abstraksi dari perintah-perintah rukyat dan penggenapan bulan tiga puluh hari bila hilal tidak terlihat.
Metode Wujudul Hilal juga bagian dari hisab hakiki. Bedanya, wujudul hilal lebih memberikan kepastian dibandingkan dengan hisab imkan rukyat.
Baca Juga: University War Full Episode 1 hingga 8 Sub Indo: Link Nonton Full Movie Bukan Loklok dan Bilibili
Jika posisi bulan sudah berada di atas ufuk pada saat terbenam matahari, seberapapun tingginya (meskipun hanya 0,1 derajat), maka esoknya adalah hari pertama bulan baru.***