BANTENRAYA.COM – Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Hari Lahir Pancasila diambil dari hari di mana Soekarno menyampaikan ide-ide dasar Pancasila pada tahun 1945.
Bagi panitia peringatan Hari Lahir Pancasila, maka bisa menggunakan 3 contoh pidato Hari Lahir Pancasila untuk sambutan. Pidato tentang Hari Lahir Pancasila ini bisa ditambahkan bila dirasa terlalu singkat.
Tapi untuk sekadar laporan panitia acara, pidato ini cocok disampaikan karena singkat dan padat. Dikutip portaljember.com, berikut 3 contoh pidato Hari Lahir Pancasila yang bisa digunakan untuk sambutan oleh panitia peringatan Hari Lahir Pancasila.
CONTOH PIDATO 1.
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَاَلَمِيْنَ . وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَي أُمُوْرِا لدُّ نْيَا وَا لدِّ يْنٍ . وَعَلَيْ آ لِهٍ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
“ALHAMDU LILLAHI RABBIL’ALAMIN WABIHI NASTA’INU’ALA UMURID DUNYA WADDIN WA’ALA ALIHI WASHAHBIHI AJMA’IN”
Baca Juga: Walikota Serang Syafrudin Minta Bidan Tekan Angka Stunting dan Gizi Buruk
Para hadirin yang terhormat, pertama-tama marilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang mana berkat dan rahmat Nya kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat, kedua kalinya sholawat teriring salam marilah kita sanjungkan kepada nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumil kiamah nanti. Amin.
Hadirin sekalian yang berbahagia, hari ini tepat di tanggal 1 Juni di mana genap 60 lamanya setelah adanya deklarasi hasil rapat BPUPKI menyatakan bahwa Pancasila ditetapkan sebagai dasar dari philosofische grondslag atau bisa dikatakan sebagai dasar filosofi bagi bangsa kita Indonesia tercinta.
Selama bertahun-tahun dan berabad-abad perjalanan perjuangan bangsa dan seluruh rakyat Indonesia. Pancasil yang kemudian dijadikan sebagai salah satu batu ujian dan dinamika dalam era sejarah sistem politik nasional di berbagai lintas era pemerintahan. Dari era demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, dan era Orde Baru hingga sampai di titik ini yakni demokrasi terpimpin dengan sistem multi partai.
Pancasila sebagai pondasi negara dan pandangan hidup negara maka sudah dipastikan harus ikut dalam dialektika peradaban dunia. Namun harus tetap tangguh dan berdiri kokoh sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang akan terus berkembang dan tak pernah berhenti pada tiap detik dan waktunya.
Sebagai contoh para hadirin sekalian, salah satu cermin masa lalu, begitu tangguhnya Pancasila adalah ketika di tahun 1998, bangsa kita memasuki Era Reformasi, dengan rasa penuh suka cita dan gempita.
Namun di sisi lain ada orang orang yang berjuang dengan seluruh tenaga daya dan upaya hingga fajar menjemput dalam rangka ikut dalam gelombang demokratis untuk mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia yang berdasarkan dengan Pancasila.
Hal yang paling mendasar yang terjadi di tahun kala itu adalah terjadinya ketimpangan dan penyelewengan nilai-nilai dari Pancasila yang mana ini akhirnya menyebabkan kesenjangan, perpecahan hingga kekacauan yang kemudian berakhir dengan begitu banyaknya huru-hara di mana-mana.
Para hadirin sekalian yang saya hormati dan banggakan, ini bukan hanya sekedar kejadian biasa karena ini telah melibatkan banyak sekali elemen masyarakat yang timbul sebagai akibat ketidak puasan atas adanya sistem pemerintahan kala itu yang di anggap pincang, lalim dan rezemisme.
Dengan semangat pembahruan yang menggelora pada tiap bangsa indonesia yang juga di dukung kuat oleh nilai nilai pancasila maka sudah di pastikan mereka keluar menjadi pemenangnya yakni kemudian lahirlah reformasi.
Baca Juga: Golok Eyang Yani UMK Binaan PLN Meningkat Penjualannya dengan Bantuan Marketplace PLN Mobile
Dengan semangat perbahruan inilah yang saat ini membuat hidup kita semua menjadi nyaman dan tentram. Tapi jika di rasakan kenyatannya semangat itu sudah lama sudah di tinggalkan oleh tiap insane yang ada dan mulai luntur, sebagai contohnya saja sering sekali aksi turun ke jalan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada di tambah lagi mungkin saja keberadaan mereka bukan demi kepentingan bersama namun hanya untuk kepentingan kelompok.
Maka untuklah dengan adanya hari ini 1 Juni: Hari Lahir Pancasila di harapkan mampu memberikan semangat pembahruan bagi tiap pribadi bangsa yang mana ini di cerminkan oleh tindakan prilaku kita sehari hari, agar semua hal hal yang mengerikan tempo dulu tidak akan pernah terjadi lagi.
Akhir kata, Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Baca Juga: MELONJAK DRASTIS! Kasus PMK di Banten Naik hingga 600 Persen dalam Sepekan
CONTOH PIDATO 2
Asalamu’alaikum Wr.Wb
Para hadirin yang terhormat, pertama-tama marilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang mana berkat dan rahmat Nya kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat, kedua kalinya sholawat ter iring salam mari lah kita sanjungkan kepada nabi Muhammad SAW yang kita nantikan safaatnya di yaumil kiamah nanti. amin.
Hadirin sekalian yang berbahagia, hari ini tepat di tanggal 1 juni dimana genap enam puluh lamanya setelah adanya deklarsi hasil rapat BPUPKI menyatakan bahwa pancasila di tetapkan sebagai dasar dari philosofische grondslag atau bisa di katakan sebagai dasar filosofi bagi bangsa Kita Indonesia tercinta.
Selama bertahun tahun dan berabad abad perjalanan perjuangan bangsa dan seluruh rakyat Indonesia. Pancasilah yang kemudian di jadikan sebagai salah satu batu ujian dan dinamika dalam era sejarah sistem politik nasional di berbagai lintas era pemerintahan. Dari era demoktasi parlementer, demokarsi terpimpin, dan era orde baru hingga sampai di titik ini yakni demokrasi terpimpin dengan sistem multi partai.
Pancasila sebagai pondasi negara dan pandangan hidup negara maka sudah di pastikan harus ikut dalam dialektika peradaban dunia. Namun harus tetap tangguh dan berdiri kokoh sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang akan terus berkembang dan tak pernah berheti pada tiap detik dan waktunya.
Baca Juga: Duh ! 150.643 Anak di Kabupaten Lebak Belum Miliki KIA
Sebagai contohnya para hadirin sekalian, salah satu cermin masa lalu, begitu tangguhnya pancasila adalah ketika di tahun 1998, bangsa kita memasuki era reformasi, dengan rasa penu suka cita dan gempak gempita. namun di sisi lain ada orang orang yang barjuang dengan seluruh tenaga daya dan upaya hingga fajar menjeput dalam rangka ikut dalam gelombang demokratis untuk mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia yang berdasarkan dengan pancasila.
Hal yang paling mendasar yang terjadi di tahun kala itu adalah terjadinya ketimpangan dan penyelewengan nilai nilai dari pancasila yang mana ini akhirnya menyebabkan kesenjangan, perpecahan hingga kekacauan yang kemudian berakhir dengan begitu banyaknya huru hara di mana mana.
Para hadirin sekalian yang saya hormati dan banggakan, ini bukan hanya sekedar kejadian biasa karena ini telah melibatkan banyak sekali elemen masyarakat yang timbul sebagai akibat ketidak puasan atas adanya sistem pemerintahan kala itu yang di anggap pincang , lalim dan rezemisme.
Selama bertahun tahun dan berabad abad perjalanan perjuangan bangsa dan seluruh rakyat Indonesia. Pancasilah yang kemudian di jadikan sebagai salah satu batu ujian dan dinamika dalam era sejarah sistem politik nasional di berbagai lintas era pemerintahan. Dari era demoktasi parlementer, demokarsi terpimpin, dan era orde baru hingga sampai di titik ini yakni demokrasi terpimpin dengan sistem multi partai.
Baca Juga: Irisan Sadarkum dan Sadarkes, Kalut JKN
Pancasila sebagai pondasi negara dan pandangan hidup negara maka sudah di pastikan harus ikut dalam dialektika peradaban dunia. Namun harus tetap tangguh dan berdiri kokoh sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang akan terus berkembang dan tak pernah berheti pada tiap detik dan waktunya.
Sebagai contohnya para hadirin sekalian, salah satu cermin masa lalu, begitu tangguhnya pancasila adalah ketika di tahun 1998, bangsa kita memasuki era reformasi, dengan rasa penu suka cita dan gempak gempita.
Namun di sisi lain ada orang orang yang barjuang dengan seluruh tenaga daya dan upaya hingga fajar menjeput dalam rangka ikut dalam gelombang demokratis untuk mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia yang berdasarkan dengan pancasila.
Hal yang paling mendasar yang terjadi di tahun kala itu adalah terjadinya ketimpangan dan penyelewengan nilai nilai dari pancasila yang mana ini akhirnya menyebabkan kesenjangan, perpecahan hingga kekacauan yang kemudian berakhir dengan begitu banyaknya huru hara di mana mana.
Para hadirin sekalian yang saya hormati dan banggakan, ini bukan hanya sekedar kejadian biasa karena ini telah melibatkan banyak sekali elemen masyarakat yang timbul sebagai akibat ketidak puasan atas adanya sistem pemerintahan kala itu yang di anggap pincang , lalim dan rezemisme.
Baca Juga: BURUAN KLAIM! Kode Redeem FF Free Fire 31 Mei 2022, Tukar dengan Diamond, Senjata dan Skin Gratis
Dengan semangat pembahruan yang menggelora pada tiap bangsa indonesia yang juga di dukung kuat oleh nilai nilai pancasila maka sudah di pastikan mereka keluar menjadi pemenangnya yakni kemudian lahirlah reformasi.
Dengan semangat perbahruan inilah yang saat ini membuat hidup kita semua menjadi nyaman dan tentram. Tapi jika di rasakan kenyatannya semangat itu sudah lama sudah di tinggalkan oleh tiap insane yang ada dan mulai luntur, sebagai contohnya saja sering sekali berbagai aksi aksi turun ke jalan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada di tambah lagi mungkin saja keberadaan mereka bukan demi kepentingan bersama namun hanya untuk kepentingan kelompok.
Maka untuklah dengan adanya hari ini 1 Juni: Hari Lahir Pancasila di harapkan mampu memberikan semangat pembahruan bagi tiap pribadi bangsa yang mana ini di cerminkan oleh tindakan prilaku kita sehari hari, agar semua hal hal yang mengerikan tempo dulu tidak akan pernah terjadi lagi.
Saya akhiri wabilahitofik walhidayah, Wasalamu alaikum wr. wb.
CONTOH PIDATO 3
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang saya hormati….
Yang saya hormati, Ketua…
Yang saya hormati, para….
Hadirin dan undangan yang berbahagia
Nilai-nilai luhur Pancasila harus kita hadirkan secara nyata dalam kehidupan kita. Pancasila harus terus menjadi nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan kita. Nilai yang bekerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah. Nilai yang hidup terus bergelora dalam semangat rakyat Indonesia.
Tidak henti-hentinya saya mengajak seluruh penyelenggara negara dari pusat sampai ke daerah untuk terus meneguhkan keberpihakan kita kepada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan, untuk melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan kelompok, ras, dan agama, serta untuk memenuhi kewajiban kita melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Baca Juga: Lantik 301 Pejabat Fungsional, Walikota Tangsel Benyamin Davnie: Ini Bentuk Penyederhanaan Birokrasi
Saya juga mengajak seluruh elemen bangsa di mana pun berada, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, untuk terus memperkokoh tali persatuan dan persaudaraan, saling membantu, saling menolong, dan saling bergotong-royong, serta selalu optimis bahwa bangsa kita adalah bangsa pemenang dalam menghadapi setiap tantangan yang menghadang.
Kekurangan dan kelemahan tidak menghalangi kita untuk terus maju. Kekurangan dan kelemahan harus sama-sama kita perbaiki, harus kita jadikan momentum perubahan untuk memicu lompatan kemajuan agar kita menjadi bangsa yang kuat dan mandiri yang berdiri di atas kaki sendiri.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Tantangan yang kita hadapi tidaklah mudah, tahun ini atau bahkan tahun depan situasi yang sulit masih akan kita hadapi, situasi yang memerlukan daya juang kita sebagai bangsa, yang memerlukan kerja keras agar kita mampu melewati masa sulit itu. Kita tidak sendirian, 215 negara di dunia berada dalam kondisi seperti kita.
Semua dalam kesulitan tapi kita juga harus menyadari semua negara tengah berlomba-lomba untuk jadi pemenang. Menjadi pemenang dalam pengendalian virus maupun menjadi pemenang dalam pemulihan ekonominya.
Baca Juga: WASPADA! Pesisir Pantai Lebak Berpotensi Rob Mulai 30 Mei 2022
Sebagai bangsa yang besar kita juga harus tampil sebagai pemenang, kita harus optimis, kita harus mampu menciptakan peluang di tengah kesulitan, kita harus menjawab semua itu dengan inovasi dan karya nyata. Kita tidak boleh berhenti berkreasi dan berinovasi.
Mari kita buktikan ketangguhan kita. Mari kita menangkan masa depan kita. Kita wujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa. Sebagai saudara sebangsa dan setanah air mari kita terus memperkokoh persatuan, mari kita peduli dan berbagi untuk sesama, mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang kuat, bukan hanya mampu menghadapi tantangan tetapi bangsa yang memanfaatkan kesulitan menjadi sebuah lompatan kemajuan.
Selamat Hari Lahir Pancasila
Selamat Hari Lahir Pancasila
Selamat Hari Lahir Pancasila
Mari kita selalu bersatu, saling peduli, dan selalu berbagi untuk kemajuan negeri kita tercinta ini.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca Juga: Skin Gratis! Berikut Ini Kode Redeem Free Fire 31 Mei 2022 Terbaru
Sebelumnya artikel ini sudah terbit di Portaljember.com dengan judul “3 Contoh Pidato Tema Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 Singkat dan Penuh Makna, Cocok di Semua Tempat.” (***)
Sumber: Portaljember.com



















