BANTENRAYA.COM – Rumah Anggur Farm yang berlokasi di Lingkungan Meluar, Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon mengaku tidak sanggup memenuhi permintaan konsumen karena sibuk dengan aktivitas lain.
Pemilik Rumah Angur Farm Khairul Anwar mengatakan, pasca lebaran permintaan konsumen cukup tinggi akan kebutuhan bibit anggur. Menurutnya, tingginya permintaan didorong oleh keinginan konsumen untuk budidaya anggur.
“Banyak permintaan tapi barang kosong, kalah sama kerjaan yang lain. Kayanya sih orang udah mulai mau nanem lagi yah jabis lebaran ini, terutama sih para petani anggur kalau saya rasa,” kata Anwar kepada Banten Raya, Jumat (20/5).
Baca Juga: PLN UPT Cilegon Kembangkan Usaha Kopi di Pesantren
Baca Juga: Salsa Beach Hotel, Rekomendasi Tempat Healling di Pantai Anyer
Ia mengungkap, untuk varian anggur yang dicari konsumen lebih banyak jenis Banana, Jupiter, Ninel dan Nizina. Empat jenis tersebut memiliki keunikan pada buahnya terutama jenis Banana yang cenderung sedikit panjang.
“Dari banyaknya varian anggur, sebagian besar nyarinya yang Banana karena bentuknya yang agak lonjong. Kalau enggak itu yang jenis Ninel, Nizina, atau Jupiter. Kemarin mah ini yang dicari,” ungkap Anwar.
Lebih lanjut ia menyampaikan, untuk harga setiap jenis anggur berbeda-beda. Khusus untuk anggur impor, dirinya menjual bibit mulai dari harga Rp150.000-Rp5 juta. Sementara anggur lokal hanya ia bandery Rp35.000.
Baca Juga: Sopir Bus PO Haryanto Cekcok dengan Pengendara Lain dan Nyaris Dipukul, Rian Mahendra Minta Maaf
“Anggur lokal mah jarang ada yang beli, soalnya rasa anggurnya asem, paling bisanya dijadikan batang bawah, baru mantep. Kalau untuk pembuatan atau batang atas bagusnya import larena rasanya manis,” ucapnya.
Sejauh ia mengaku kesulitan memproses bibit anggur lokal menjadi batang atas (entres) ketika melakukan grafting atau pencangkokan tanaman. Karena bagaanapun anggur lokal memiliki rasa yang khas yaitu asam sehingga tidak cocok untuk dijadikan batang atas.
“Kalaupun dijadikan batang atas kemudian digrafting dengan batang bawah impor, hasilnya akan tetap asam,” tuturnya.***